April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

[PRAY FOR JAWA TIMUR] Bom Sidoarjo Terkait Dengam Bom Surabaya, Berikut Fakta Kronologisnya

2 min read

SURABAYA – Bom yang meledak di Rusunawa Wonocolo, Taman Sidoarjo, Minggu 13 Mei 2018 tengah malam, bisa dipastikan masih terkait dengan peristiwa bom tiga gereja di Surabaya yang meledak lebih dulu, pagi hari.

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Pol Machfud Arifin yang berada di lokasi menyebut ada kemiripan dengan bom di Surabaya. Namun, yang terjadi di rusun meledak lebih dulu sebelum digunakan.

“Ada hubungannya dengan Surabaya, masih diselidiki,” ucapnya.

Hingga Senin pagi ini, proses evakuasi tiga jasad terduga pelaku yang masih satu keluarga, yaitu AF (44) dan istrinya P (47) serta anak pertamanya, HAR (17), telah dilakukan.

[PRAY FOR JAWA TIMUR] Usai Meledak Di Surabaya, Teror Bom Kembali Meledak Di Sidoarjo

Proses penangan ledakan bom di Rusunawa Wonocolo Taman Sidoarjo masih terus dilakukan pihak kepolisian. Polisi juga masih menjaga ketat kawasan permukiman itu demi pengamanan. Sementara itu, Polda Jawa Timur baru memberi laporan sementara kepada awak media. Berikut Fakta-fakta kronologis yang berhasil dihimpun :

Kapan dan di mana ledakan terjadi?

Ledakan bom Minggu, 13 Mei malam terjadi di lantai lima blok B nomor 2 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Polisi setempat menerima laporan soal ledakan ini sekitar pukul 21:20 WIB, namun diduga ledakan terjadi di pukul 21:00 WIB.

Berapa jumlah korban?

Sampai berita ini diturunkan (Senin, 14 Mei 2018 pukul 07:50 WIB), keterangan dari Polda Jawa Timur menyebut bahwa dipastikan ada tiga orang meninggal dunia dan tiga selamat. Keenamnya berasal dari satu keluarga.

Mereka adalah Anton, kepala keluarga yang berusia 47 tahun yang meninggal dunia setelah dilumpuhkan pihak kepolisian.

“Yang bersangkutan ditemukan polisi masaih memegang switcher. Karena itu polisi melumpuhkan Anton karena dia belum sempat meledakkan bom,” ujar Kombes Frans Barung Mangera, Kabid Humas Polda Jatim pada wartawan, Minggu, 13 Mei malam.

Korban meninggal kedua adalah Puspita Sari, berusia 47 tahun, istri Anton yang diketahui meninggal dunia saat ledakan pertama di lokasi rusunawa. Sementara yang ketiga yang meninggal dunia adalah anak sulung Anton dan Puspita bernama Rita Aulia Rahman, berusia 17 tahun, yang seperti ibunya juga meninggal dunia saat ledakan pertama.

Sementara tiga anak lainnya yakni Aunir Rahman (15), Faiza Putri (11) dan Garida Huda Akbar (10) dirujuk ke rumah sakit pasca ledakan.

Siapa pelakunya?

Meski belum dipastikan kebenarannya, keluarga Anton diduga polisi terkait insiden ledakan bom di tiga gereja di Minggu, 13 Mei pagi. Karena itu pihak kepolisian menyebut korban ini sebagai pelaku, bukan korban. []

Advertisement
Advertisement