April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Rangking Dua di Jatim, 4.300 Warga Malang Menderita HIV

2 min read

MALANG – Jumlah pengidap HIV/AIDS di Kota Malang dari tahun ke tahun terus berkembang. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dari 2005-2019 setidaknya ditemukan 4.300 kasus HIV/AIDS. Bahkan, kota pendidikan ini menempati posisi kedua di Jawa Timur (Jatim) dengan pengidap terbanyak.

Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Malang Bayu Tjahjawibawa mengatakan, dari semua kasus tersebut tidak hanya orang Malang saja. Melainkan dari berbagai daerah, yang kebetulan memeriksakan diri di Kota Malang.

“Bukan hanya alamat dari Kota Malang tapi dari berbagai daerah yang periksa di Kota Malang. Karena kan memang periksa nya di rumah sakit provinsi,” ujarnya pada JawaPos.com, Rabu (06/02/2019).

Dia mengatakan, mulai tahun 2005 hingga sekarang ditemukan sekitar 4.300 kasus HIV/AIDS. Sementara untuk tahun 2018 saja, ada sebanyak 508 kasus pengidap positif HIV/AIDS.

Bayu menjelaskan, golongan yang terkena HIV tersebut beragam. “Ini dari Aceh hingga Papua juga ada. Berdasarkan pekerjaan, yang PNS juga ada. Kami tidak bisa mengatakan kalau yang mencetak HIV itu di Kota Malang,” terangnya.

Menurutnya, hal itu dikarenakan pengidap bersifat mobile. “Karena (pengidap) kan sifatnya mobile dan periksanya di Malang,” imbuhnya.

Dia merinci, dari warga Kota Malang sendiri ada sekitar 50 persen dari jumlah seluruh pengidap HIV//AIDS. “Datanya sampai sekarang masih tetap. Apakah yang bersangkutan sekarang masih sehat atau sudah meninggal, memang nggak bisa dilacak begitu saja,” kata dia.

Sementara itu, dia menyampaikan, Kelurahan Purwantoro menjadi kelurahan dengan pengidap HIV paling banyak.

Bayu menerangkan, kondisi pengidap HIV sama seperti orang sehat pada umumnya. Sehingga sulit untuk dideteksi, bila tidak diperiksa. “Harus periksa, atas kesadaran sendiri atau inisiatif petugas. Kedokteran menyarankan tes HIV. Kalau positif, minum obat,” jelasnya.

Dia mengungkapkan bila HIV sama dengan penyakit lain, seperti kencing manis dan hipertensi. Dimana penderitanya harus meminum obat setiap hari.

Pihaknya pun mengaku bila tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri masih kurang. Bahkan, banyak yang tidak mau. Oleh karena itu, pihaknya juga mewajibkan agar ibu hamil juga turut memeriksakan terkait HIV.

Sementara itu, Koordinator Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Malang Iwan Subagyo menambahkan, Kota Malang menempati urutan kedua di Jawa Timur untuk kasus penemuan HIV/AIDS. Oleh karena itu, pihaknya gencar untuk melakukan penguatan program pendampingan HIV/AIDS di Kota Malang.

“Penguatan program, tentang jarum suntik, stigma dan diskriminasi dari masyarakat masih banyak, kemudian pelibatan masyarakat bagi NGO maupun Warga Peduli AIDS (WPA) di Kota Malang,” pungkasnya. [Jawa Pos]

Advertisement
Advertisement