April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ratusan Ribu Warganya Jadi Pekerja Migran, Bupati Rendra Akui Sangat Mempengaruhi Perubahan Di Kabupaten Malang

2 min read

MALANG – Di wilayah Kabuupaten Malang, pekerja migran memiliki cerita muram yang berasal dari berbagai macam penderitaan, hingga berlatar sisi negatif yang mereka lakukan hingga tersiar di kampung halaman. Namun meski demikian, selain cerita muram dan mirisnya menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI), banyak juga kisah sukses dari mereka.

Kisah yang membuat wajah kemiskinan berubah seratus delapan puluh derajat sampai pada perubahan perilaku dari para PMI purna.

Hal ini disampaikan secara langsung oleh Bupati Malang Dr H Rendra Kresna terhadap perwakilan Direktur Jenderal Imigrasi,  Organisasi Internasional, Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) maupun para PMI.

“Banyak kisah sukses dari PMI. Coba lihat di perdesaan Malang selatan yang dulu dikenal wilayah miskin. Dengan adanya para PMI ini,  kini tidak kalah dengan wilayah lainnya secara ekonomi, ” kata Rendra yang getol terus memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di perdesaan melalui berbagai program kerjanya dalam menumbuhkan peluang kerja tanpa menjadi PMI.

Sisi positif keberadaan PMI diberbagai kantong terbesar penyalur tenaga formal maupun informal ke luar negeri di wilayah Kabupaten Malang ini, tidak bisa diabaikan.

Dengan banyaknya berbagai kasus yang menimpa rekan sejawat yang berangkat secara ilegal,  tidak menjadikan profesi ini dihindari.

Baik oleh masyarakat maupun dalam sisi perlindungan pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Malang.

Rendra menegaskan,  Pemkab Malang terus mengupayakan perlindungan bagi warganya yang menjadi PMI. Baik sejak melakukan pendaftaran,  pemberangkatan sampai penempatan.

“Pengawasan terhadap calon maupun PMI pun terus dilakukan, ” ujarnya.

Upaya yang dilakukan Pemkab Malang bersama pemangku kepentingan lainnya,  dikarenakan sisi positif dari adanya PMI tersebut selain peningkatan kesejahteraan ekonomi juga mampu merubah sikap dan perilaku para PMI yang telah purna.

Terbiasa dengan kerja keras, serta disiplin atas waktu membuat para PMI purna yang kembali ke domisilinya, merawat kebiasaan tersebut secara keseharian.

“Sisi perilaku berubah,  mereka menjadi orang-orang produktif yang mengisi waktunya dengan hal-hal positif, ” ujar Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur (Jatim) ini.

Hal positif inilah yang membuat Pemkab Malang terus berupaya keras melakukan perlindungan terhadap para PMI yang berasal dari wilayahnya.

Selain hal tersebut,  Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang pun kerap melakukan berbagai kegiatan untuk memperkuat para PMI purna dengan berbagai pelatihan maupun sosialisasi bagi para calon.

Hal ini dikarenakan,  Pemkab Malang tidak menutup mata bahwa menjadi PMI memiliki resiko tinggi pula. Seperti adanya berbagai kasus penyekapan,  penyiksaan sampai tidak diterimanya hak PMI yang ditahan oleh majikannya. Ditambah dengan adanya para PMI non prosedural yang membuat Pemkab Malang terus melakukan berbagai inovasi dan kerjasama lintas sektoral.

Rendra menyatakan,  jangankan PMI non prosedural yang legal pun kerap mengalami berbagai hal yang membuat persoalan di negara tempat kerjanya. Misalnya,  kasus narkoba maupun jadi korban penipuan sindikat sampai pada kehamilan di luar nikah. [Nana]

Advertisement
Advertisement