April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Salah Paham, Curhat Di Sosial Media, Ibundanya Dihujat Warga Jagat Maya

2 min read

PURWOKERTO – Sudah jatuh tertimpa tangga, putri semata wayangnya terkena musibah, saat muncul curhatan di media sosial, justru dihujat warga jagat maya. Begitulah yang dialami oleh Yeni, PMI Taiwan asal Purwokerto Jawa Tengah atas musibah yang menimpa putrinya Awalia Nur Rahmadhani  (5 tahun).

Menurut penuturan Yeni, putri sematawayangnya ini menjadi korban luka bakar akibat ulah teman bermainnya yang bermain-main dengan api. Peristiwa tersebut terjadi pada awal November tahun ini. Saat itu, Awalia terkena percikan api dari teman sepermainannya. Naasnya, baru satu jam berselang, Awalia mendapat pertolongan lantaran tidak ada orang dewasa yang mengetahui peristiwa tersebut.

“Keluarga langsung membawa ke RS Margono, disitu dia dioperasi. Selepas operasi, Anaku minta pulang karena takut dengan dokter. Selain itu juga karena saya gak punya uang buat biaya rumah sakit karena Anakku gak punya BPJS” terang Yeni saat berbincang dengan Apakabaronline.com siang ini.

Yeni menambahkan, setelah keluar dari rumah sakit, Awalia mendapat perawatan di rumah dengan kondisi, fasilitas dan pengetahuan seadanya tentang merawat luka bakar yang sebegitu parahnya. Perawatan di rumah, justru membuat luka yang dialami oleh Awalia mengalami infeksi dan bertambah buruk kondisinya

“Saat keluarga saya membawa lagi ke rumah sakit, kami dimarahi sama Dokternya” imbuh Yeni.

Keterbatasan keuanganlah yang membuat situasi harus demikian. Meskipun notabene Yeni bekerja menjadi domestic worker di Taiwan, namun kenyataannya, gaji dia nilainya masih jauh untuk memenuhi biaya pengobatan putrinya.

Dalam kondisi yang serba terbatas, Yeni nekat, membayar seorang perawat untuk setiap hari memeriksa dan merawat luka bakar anaknya di rumah. Hal ini terpaksa dia lakukan, sebab jika harus kembali ke rumah sakit, secara finansial terasa berat dan saat ini tidak memungkinkan.

Posisi Yeni yang tidak sedang tinggal di rumah karena bekerja di Taiwan, tentu membuat kesedihan merasakan derita putrinya tak tertahankan. Belum lagi ditambah dengan kekurangan finansial untuk menempuh biaya pengobatan yang ideal.

Gundah dan kalutnya perasaan Yeni, sebagai ibu serta sebagai perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, membuatnya curhat di laman akun sosial media miliknya. Namun diluar dugaan, tanpa mau melihat latar belakang dan kronologi kejadian, banyak warganet yang salah paham hingga mengalamatkan hujatan kepada Yeni yang semestinya mendapat support moral.

Bagaikan buah simalakama, pulang ke kampung halaman meninggalkan Taiwan demi buah hati tersayang, tidak mungkin dia lakukan lantaran,keberadaannya di Taiwan sangat diperlukan agar bisa tetap mengirimkan uang setiap bulan untuk biaya pengobatan, sedangkan disisi lain, penderitaan putrinya, membuat hati dan perasaan Yeni menjerit ingin pulang memeluk dan merawat putrinya yang sedang menderita.

Sampai dengan saat berita ini diturunkan, kondisi Awalia masih jauh dari kata sembuh. Luka bakar serta bekas operasi yang pernah dilakukan dan sempat mengering, kini kembali basah dan justru semakin parah. Badannya tampak bertambah kurus. Keceriaan bocah usia 5 tahun ini harus berganti dengan ekspresi meringis dan tangis menahan sakit.

Kepada pembaca Apakabaronline.com, Yeni berpesan terutama bagi yang meninggalkan anak di kampung halaman, upayakan selalu memantau anak-anak yang ditinggalkan tetap dalam pengawasan orang dewasa, sebab musibah bisa datang kapan saja. [Asa]

Advertisement
Advertisement