April 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sampai Hari ini, Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda 426 Meninggal, 40.386 Mengungsi

2 min read
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers mengenai perkembangan penanganan pasca tsunami Selat Sunda, Jumat (28/12/2018)Foto: Matius Alfons-detikcom

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers mengenai perkembangan penanganan pasca tsunami Selat Sunda, Jumat (28/12/2018)Foto: Matius Alfons-detikcom

JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 426 orang

“Sebelumnya kami sampaikan korban meninggal 430 orang. Ternyata ada korban meninggal yang terdata ganda. Yang tepat data hari ini,” kata Sutopo dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/12/2018).

Selain korban meninggal, Sutopo mengatakan 23 orang juga dilaporkan masih hilang, sementara 7.202 orang lainnya mengalami luka-luka dan 40.386 orang mengungsi di berbagai tempat.

Tsunami juga mengakibatkan kerusakan terhadap sejumlah sarana dan prasarana, yaitu 1.296 rumah, 78 penginapan dan warung, 434 perahu dan kapal, 69 kendaraan roda empat, 38 kendaraan roda dua, satu dermaga dan satu shelter.

“Semua data korban dan kerusakan masih sementara. Kemungkinan masih akan bertambah karena ada korban yang belum ditemukan,” jelasnya.

Menurut Sutopo, masih banyak material dan puing yang belum diangkut dan belum dilakukan proses pencarian dan pertolongan. Karena itu, sangat mungkin akan ada korban lain yang ditemukan.

Menukil pemberitaan Detik News, terkait status tanggap darurat, Sutopo menyebut evaluasi dilakukan besok.

“Kemungkinan diperpanjang atau tidak akan dievaluasi besok sesuai fakta di lapangan, nyatanya masih ada korban hilang, kemungkinan masa tanggap darurat di Lampung Selatan akan diperpanjang,” kata dia.

 

Gubernur Banten Tetapkan Darurat Bencana

Gubernur Banten Wahidin Halim telah menetapkan tanggap darurat penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten mulai dari 27 Desember 2018 sampai dengan tanggal 9 Januari 2019.

Penetapan tersebut termaktub dalam Keputusan Gubernur Nomor 366/Kep.350-Huk/2018 tentang Penetapan Status tanggap darurat penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten.

Keputusan tersebut berdasarkan kepada Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 362/Kep.425/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Pandeglang dan Keputusan Bupati Serang Nomor 360/Kep.504-Huk/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Serang.

Wilayah pesisir Barat Provinsi Banten diterjang Tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018. Bencana tersebut menerjang wilayah Kecamatan Anyer dan Cinangka di Kabupaten Serang serta Kecamatan Carita, Kecamatan Labuan, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Cigeulis, Kecamatan Cibaliung, dan Kecamatan Sumur di Kabupaten Pandeglang.

tersebut. Seluruhnya terkoordinasi dengan baik yang langsung dipimpin oleh Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten,” imbuhnya. []

Advertisement
Advertisement