April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sebaiknya Berdiri Saja Apa Berjalan Saat Menggunakan Eskalator ?

3 min read

Ada dua jenis pengguna eskalator, yang berdiri diam dan berjalan. Mereka yang berdiri menganggapnya tempat untuk beristirahat sejenak, sementara yang berjalan menggunakan eskalator untuk mempercepat langkah.

Masing-masing punya etiket yang berbeda. Para pejalan kaki melihat orang yang berdiri diam sebagai penghalang sehingga mereka kesulitan bergerak dengan cepat, sementara yang berdiri melihat pejalan kaki sebagai orang tak sabar.

Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, atau Jepang etiket yang berlaku biasanya mengharuskan orang berdiri di salah satu sisi eskalator. Sisi lain digunakan untuk orang berjalan.

Di Indonesia, banyak yang tidak terbiasa dengan hal ini. Padahal di tempat seperti stasiun sudah ada papan petunjuk, sisi kiri untuk berdiri, sisi kanan untuk jalan.

Namun, banyak yang tak (mau) tahu. Kegaduhan selalu terjadi di stasiun pada jam-jam sibuk. “Yang kanan jalan dong!”

Sesungguhnya fungsi umum eskalator adalah untuk mengarahkan dan mengoordinasikan arus lalu lintas pejalan kaki. Bukan untuk mempercepat langkah atau tempat beristirahat.

Pertanyaan mana yang benar, pejalan kaki atau orang yang berdiri di sebelah kanan sebenarnya memiliki ukuran objektif, bukan hanya masalah preferensi subjektif.

Jadi, mana yang lebih efisien dalam menggerakkan lalu lintas pejalan kaki di eskalator? Haruskah Anda berjalan atau berdiri?

Jawaban sederhananya, Anda harus berdiri.

Untuk memahami alasannya, Lesley Strawderman, Professor of Industrial & Systems Engineering, Mississippi State University mengajak kita mempertimbangkan beberapa angka.

Pertama, kita tahu bahwa ada jauh lebih banyak orang berdiri daripada yang berjalan. Sebuah studi tahun 2013 menunjukkan, 74,9 persen pejalan kaki memilih untuk berdiri di eskalator daripada berjalan.

Ini penting karena kita perlu mempertimbangkan cara kebanyakan orang memilih untuk bergerak secara alami ketika mempertimbangkan efisiensi. Pejalan kaki mungkin bergerak lebih cepat, tetapi mereka juga menyebabkan lebih banyak gangguan.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan orang yang berdiri hanya butuh rata-rata, tiga kaki persegi–0,28 meter persegi–ruang untuk merasa nyaman secara psikologis. Sedangkan pejalan kaki membutuhkan lebih dari delapan kaki persegi–0,74 meter persegi.

Artinya, dari perspektif psikologis eskalator bisa menampung lebih dari dua kali lipat jumlah orang berdiri daripada orang yang berjalan.

Perencana untuk sistem angkutan umum massal London baru-baru ini menemukan, dengan menetapkan kebijakan “hanya berdiri” di eskalator, mereka bisa meningkatkan kapasitas 27 persen per jam.

Hasil ini mereka bandingkan dengan model ganda, kedua pengguna–pejalan kaki dan yang berdiri diam–diberi jalur untuk bergerak sesuai dengan preferensi mereka.

London, Hong Kong, dan Washington D.C. sudah mencoba aturan untuk hanya berdiri diam di eskalator. Jepang pun menjajalnya akhir tahun 2018.

East Japan Railway Company (JR East) meluncurkan kampanye ini di beberapa hub paling ramai di Jepang. Rambu dipasang di dinding dan di eskalator.

“Berjalan di eskalator bisa menyebabkan kecelakaan karena tabrakan atau barang bawaan.” Bagi yang terburu-buru, disarankan untuk naik tangga.

Mungkin aturan untuk berdiri diam di eskalator kelihatan berlawanan dengan intuisi bahwa pejalan kaki bisa bergerak lebih cepat di eskalator, sehingga memungkinkan setidaknya beberapa orang untuk berjalan.

Tapi tentu saja, tidak semua yang berjalan bergerak dengan kecepatan sama. Inkonsistensi ini menyebabkan lalu lintas menumpuk dan memicu kekacauan. Alhasil, memperlambat segalanya bagi semua orang.

Dengan kata lain, bahkan mereka yang berjalan di eskalator mungkin bisa mencapai tujuan lebih cepat hanya dengan berdiri diam. Tapi manakala tidak ada orang lain di eskalator, dan tidak ada yang melintas atau melewati Anda, berjalan tentu lebih efisien.

Berdiri diam adalah strategi paling efisien saat pengguna eskalator ramai. Cara terbaik untuk semua orang adalah hanya berdiri dan bersabar. []

Advertisement
Advertisement