April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sebatangkara Ditinggal Merantau Kedua Orang Tua, Gadis Ini Bakar Rumah Tetangga

2 min read

SRAGEN– Seorang gadis di Ngrampal membuat gempar warga dengan mengamuk dan nekat membakar rumah tetangganya sendiri,  Rabu (16/5/2018) dinihari. Gadis berinisial ATN (25) asal Dukuh Murong RT 15, Kebonromo,  Ngrampal itu nekat membakar rumah tetangganya, Supono (55).

Aksi nekat itu diketahui terjadi sekira pukul 02.00 WIB. Menurut keterangan warga sekitar,  aksi mengamuk itu terjadi saat warga tengah terlelap.

Di Hong Kong Ibu Mesum Dengan India, Di Kampung Anaknya Yang Masih ABG Menderita

Kejadian berlangsung cepat. Tahu-tahu pemilik rumah sudah berteriak melihat rumah bagian belakang dilalap si jago merah.

Konstruksi rumah yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat berkobar. Mendengar teriakan korban,  warga langsung berhamburan keluar dan membantu melakukan pemadaman dengan air dan alat seadanya.

Beruntung pemilik rumah langsung terjaga dan berhasil keluar menyelamatkan diri.

Sementara usai membakar rumah, ATN masih tertegun di dekat lokasi. Warga pun langsung melapor ke Polsek dan mengamankan ATN. Beruntung berkat kesigapan warga berjibaku memadamkan api, rumah korban hanya terbakar separuh bagian belakang.

Ditinggal Ortu Jadi BMI, ABG Ini Diperkosa 21 Laki Laki

Kapolres Sragen,  AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Ngrampal AKP Agus Irianto membenarkan kejadian itu.

“Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Setelah mendapat laporan,  kami langsung ke lokasi membantu evakuasi dan melakukan pengamanan,” paparnya Rabu (16/5/2018).

Menurut keterangan warga, ATN memang diketahui mengalami gangguan kejiwaan. Karenanya setelah kejadian, gadis malang itu langsung diamankan dan atas kesepakatan warga serta tokoh masyarakat, kemudian diantar ke RSJD Solo.

Kapolsek menuturkan ATN selama ini diketahui mengalami depresi. Gadis malang itu tinggal sebatang kara di rumah sedangkan kedua orangtuanya merantau ke luar negeri.

“Keputusan untuk dibawa ke RSJD itu juga atas kesepakatan dan perintah kepala desa Sukidiyanto dengan tujuan rasa kemanusiaan dan rasa sosial. Agar anak tersebut kembali normal dan tidak berbuat yang dapat membahayakan warga lingkungan. Semalam personel kami yang mengantar ke RSJD Solo,” pungkasnya. [Wardoyo]

Advertisement
Advertisement