April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sehari Setelah Video Call Dengan Anak Dan Suami, Novi Meninggal Dunia Karena Leukimia

2 min read

MADIUN – “Sehari sebelumnya (18/02) juga sempat menghubungi saya dengan video call. Kami bercerita tentang keseharian. Ngobrol-ngobrol biasa,” kata Endarwan, suami Novi Arisandi saat mengawali menuturkan kronologi peristiwa duka.

Novi Arisandi, merupakan pekerja migran asal Dolopo Madiun yang meninggal dunia di negara penempatannya, Taiwan pada Senin, 19 Februari kemarin karena menderita Leukimia.

Satu hari sebelum dikabarkan meninggal dunia, Novi sempat menghubungi keluarga dengan cara video call dengan smartphone, tepatnya Minggu (18/2/2018). Saat itu, Novi memberi kabar dirinya sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit leukimia.

Padahal sebelumnya perempuan yang dikenal sebagai sosok ramah itu tidak pernah mengeluh sakit.

Suasana duka menyelimuti keluarga di RT 028/RW 009, Desa Sidorejo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Kamis (22/2/2018) siang. Keluarga ini sedang menunggu kedatangan jenazah salah satu anggota keluarganya bernama Novi Arisandi, 32, yang meninggal dunia di Taiwan.

Keluarga menuturkan, sudah 1,5 ttahun lamanya Novi bekerja di Taiwan sebagai seorang domestic worker, setelah sebelumnya juga pernah bekerja di negara yang sama pada tahun 2013.

Novi yang merupakan anak keenam dari delapan bersaudara pasangan Suratinad dan Misdi ini meninggalkan dua orang anak yang maasih berusia 9 dan 6 ttahun serta seorang suami.

Ibunda Novi, Suratinah, menceritakan mendapatkan kabar mengenai meninggalnya Novi pada Senin (19/2/2018) siang. Kabar tersebut membuat seluruh kerabat shock.

Keluarga menuturkan, niatt uutama Novi bekerja ke Taiwan lantaran ingin memperbaiki pondasi perekonomian rumaah tangganya, karena selama ini suaminya hanya bekerja sebagai penjual keliling dengan pendapatan tidak menentu.

Saat ini, pihak keluarga berharap jenazah Novi segera tiba di kampung halaman sehingga bisa segera dimakamkan. Meski belum datang, keluarga juga telah melakulan acara tahlilan setiap malam sejak Senin lalu.

“Kami hanya berharap jenazah bisa sampai ke kampung halaman secepatnya. Kami hingga kini belum tahu kapan kedatangan jenazah,” ujar Sri Wahyuni kakak Novi. [Asa]

Advertisement
Advertisement