April 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Semakin Tingginya Jumlah Lansia Tingkatkan Peluang PMI Mendapat Lapangan Kerja Dengan Gaji Diatas Rata-Rata

2 min read

JAKARTA – Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Jepang semakin meningkat. Berdasarkan data Biro Statistik Jepang pada 2014, persentase lansia di Jepang sebanyak 33% dari total populasi.

Perusahaan penyedia tenaga kerja berbagai profesi di Jepang, PT OS Selnajaya melalui direkturnya, Satoshi Miyajima mengatakan, meningkatnya populasi lansia berpeluang menambah lapangan kerja sebagai caregiver atau perawat lansia.

“Kebutuhan Caregiver di Jepang tinggi sekali, kisaran angkanya sebesar 60.000 tenaga kerja hingga lima tahun ke depan,” katanya dilanssir dari Gatra.com saat peresmian Kaigo License Center, sebuah lembaga sertifikasi perawat Lansia, di Hotel Crowne Plaza, Jakarta Pusat, Selasa (09/07/2019).

Satoshi menyebut PT OS Selnajaya telah mengirim 50 orang perawat lansia ke Jepang. Menurutnya, akan bertambah karena kebutuhan sangat tinggi.  Perawat lansia asal Indonesia begitu disukai di Jepang karena dianggap ramah dan telaten dalam merawat lansia.

Jika dibandingkan dengan angka statistik mayoritas PMI bekerja di sektor rumah tangga, peluang menjadi caregiver memiliki konsekwensi mendapatkan gaji diatas rata-rata pekerja rumah tangga.

Para perawat Lansia berasal dari lulusan pendidikan medis seperti Keperawatan, Fisioterapi, Kebidanan dari Perguruan Tinggi maupun SMK Kesehatan. Satoshi mengatakan, sebelum dikirim ke Jepang, mereka dilatih dahulu di Training Centre milik PT OS Selnajaya. Hal ini terkait standar keperawatan di Jepang dan fasilitas kursus bahasa Jepang.

Salah satu perawat yang akan diberangkatkan ke Negara Matahari Terbit, Nur Aini mengatakan, banyak mendapat ilmu baru tentang keperawatan yang berbeda antara di Indonesia dan Jepang setelah mengikuti pelatihan selama satu tahun.

“Saya belajar bahasa Jepang selama satu tahun, juga teknik caregiver Jepang, bantuan makan bantuan mandi. Di universitas saya belajar keperawatan, tapi kebiasaan dan cara kerja orang Jepang ternyata berbeda. Yang paling sulit menangani pasien dengan demensia [gangguan ingatan]. Meski sulit, saya ingin bekerja keras di Jepang dengan pengetahuan yang saya dapat disini,” kata Nur Aini. [AJF]

Advertisement
Advertisement