April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sepanjang Hari Ini, Hong Kong Hujan Peluru dan Gas Air Mata

2 min read

HONG KONG – Situasi di hampir penjuru Hong Kong pada Selasa, 1 Oktober 2019, diselimuti ketegangan oleh demonstrasi anti-pemerintah yang digelar bertepatan dengan peringatan hari Nasional Cina ke-70. Aparat Kepolisian Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah ribuan demonstran anti-pemerintah agar mereka menghentikan aksinya.

Unjuk rasa awalnya berjalan damai, namun berubah menjadi kekacauan saat aparat kepolisian melepaskan gas air mata ke arah demonstran yang berkerumun di luar kuil Taoist yang terkenal di distrik Wong Tai dan demonstran di area Sha Tin.

Ribuan demonstran membawa poster protes mereka, beberapa ada yang menutup wajahnya dengan masker. Para demonstran berjalan dari Causeway Bay menuju ke Admiralty, sebuah area dimana banyak terdapat kantor-kantor pusat milik pemerintah Hong Kong. Unjuk rasa pada Selasa, 1 Oktober 2019, sebenarnya sudah ditentang oleh pemerintah Hong Kong, namun diabaikan oleh demonstran hingga meletup bentrokan dengan aparat kepolisian.

Dikutip dari Reuters, para demonstran bersumpah akan menggunakan kesempatan peringatan hari Nasional Cina untuk mendorong seruan mereka ke tingkat internasional bagi demokrasi yang lebih besar di Hong Kong. Para pengunjuk rasa memblokade sejumlah jalan di area yang menjadi ‘permainan’ kucing-kucingan dengan aparat kepolisian sehingga menambah tekanan pada aparat keamanan Hong Kong.

 

Darurat, Otoritas Hong Kong Keluarkan Larangan Keluar Rumah

 

“Saya sudah tidak muda lagi, jika kita tidak melakukan protes sekarang, kita mungkin tidak punya kesempatan untuk berbicara lagi. Sesederhana itu,” kata seorang demonstran bermarga Li, 42 tahun, yang melakukan protes di dekat Causeway Bay.

Unjuk rasa di Hong Kong sudah berlangsung hampir empat bulan, yang umumnya berakhir dengan bentrokan. Demonstrasi itu telah membuat Hong Kong terperosok dalam krisis politik terbesar dalam beberapa dekade terakhir dan menjadi tantangan terbesar bagi Presiden Cina Xi Jinping sejak naik jabatan menjadi orang nomor satu Cina pada 2012. []

Advertisement
Advertisement