April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sesar Indo-Australia Jadi pemicu Gempa 6.7 SR di Sumba

3 min read

Rentetan gempa mengguncang wilayah Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Selasa pagi (22/01/2019). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga pukul 13.35 WITA, telah terjadi belasan kali gempa susulan dengan kekuatan tertinggi mencapai 6,7 Skala Richter (SR).

“Setelah gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada pukul 7.59 WITA sudah tercatat lebih 12 kali gempa susulan di wilayah Sumba Barat,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Waingapu Arief Tyastama dikutip dari Antaranews, Selasa (22/01/2019).

BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Dalam keterangan resmi BMKG, jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault).

BMKG mencatat gempa pertama kali terjadi pada pukul 07.59 WITA dengan informasi awal gempa bumi ini memiliki kekuatan 6,2 magnitudo yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 6 magnitudo.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,4 LS dan 119,06 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 km arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT, pada kedalaman 47 km.

Gempa susulan terjadi mulai pukul 08.08 WITA hingga pukul 10.18 WITA. Gempa susulan pertama dengan magnitudo 5,2 terjadi pada pukul 08.08 WITA di lokasi 74 kilometer Barat Daya, Sumba Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

Disusul gempa 3,7 magnitudo terjadi pada pukul 08.24 WITA, lalu gempa dengan magnitudo 4,5 terjadi pada pukul 08.55 WITA, gempa berikutnya dengan magnitudo 4,9 terjadi pada pukul 08.57 WITA. Gempa kelima dengan kekuatan magnitudo 4 terjadi pada pukul 9.11 WITA, dilanjutkan gempa keenam dengan kekuatan magnitudo 3,1 terjadi pada pukul 09.27 WITA, dan gempa dengan magnitudo 3,4 terjadi pada pukul 09.29 WITA.

Gempa bumi susulan lainnya dengan magnitudo 3,1 terjadi pada pukul 09.32 WITA, gempa magnitudo 3,2 terjadi pada pukul 09.37 WITA, gempa susulan dengan getaran cukup besar terjadi pada pukul 09.56 WITA, dengan magnitudo 5,2. Sedangkan gempa susulan ke-12 terjadi pada pukul 10.18 WITA, dengan magnitudo 3,3.

Hingga berita ini ditulis, pada pukul 13.35 WITA gempa bermagnitudo 5 kembali mengguncang wilayah tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Lempeng Indo-Australia

Lempeng Indo-Australia ialah nama untuk dua lempeng tektonik yang termasuk benua Australia dan samudra di sekelilingnya yang memanjang ke barat laut sampai termasuk anak benua India dan perairan di sekelilingnya.

Pulau Sumba merupakan satu dari deretan kepulauan di Nusa Tenggara yang mempunyai tingkat kegempaan cukup tinggi baik, di bagian selatan maupun utara. Maklum, Pulau Sumba diapit oleh dua jalur patahan aktif, yaitu daerah selatan di sekitar pertemuan lempeng tektonik Samudra Indonesia dengan lempeng benua Eropa-Asia (Eurasia), dan daerah utara di sekitar patahan aktif Sesar naik belakang busur kepulauan (back arc thrust).

Menurut BMKG, dua jalur sumber gempa aktif berada di daerah selatan di sekitar zona subduksi yaitu zona pertemuan lempeng tektonik Samudra Indonesia dengan lempeng benua Eropa-Asia (Eurasia).

Dalam analisis bahaya goncangan gempa, BMKG membagi dua zona. Masing-masing zona interplate atau megathrust mulai dari kedalaman 0 sampai kedalaman 50 km dan zona benioff mulai dari kedalaman kurang lebih 70-250 km.

Untuk daerah utara di sekitar patahan aktif sesar naik belakang busur kepulauan (back arc thrust) yaitu tempat terjadinya gempa bumi dangkal. []

Advertisement
Advertisement