April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Siapa Sangka, Bupati Pelalawan Menggendong Jenazah Anaknya Sampai Rumah Karena Tidak Mampu Membayar Ambulan

2 min read

RIAU – Tak ada yang mengira kalau di balik kemewahan hidup Bupati Pelalawan HM Harris saat ini, ternyata ia pernah mengalami kisah yang menyedihkan dan mungkin akan membekas sepanjang hayat. Beberapa tahun silam, ia terpaksa merelakan kepergian sang buah hati, karena tak mampu bayar sewa ambulans ke rumah sakit.

Peristiwa tersebut terjadi saat dia belum menjabat bupati. Kala itu, Harris gagal menjalankan bisnis di Pulau Jawa dan memilih pulang ke Pekanbaru.

Kenangan pahit ini dikisahkan kembali, saat Harris memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) di aula Kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Provinsi Riau, Kamis 23 Januari 2020.

Saat menceritakan kisah itu, Harris sempat tak bersuara sekitar lima menit. Ia terlihat terdiam dan mengambil tisu untuk mengusap air matanya. Kala itu ia tak memiliki banyak harta dan uang, yang ada hanya cukup untuk makan sehari-hari. Dalam keadaan pas-pasan, anak keduanya jatuh sakit.

Harris dan istrinya, Ratna Mainar, membawanya berobat ke rumah sakit. Mereka menjual barang-barang yang tersisa untuk biaya berobat. Namun, takdir berkata lain. Anak kedua Harris meninggal dunia. Karena tak memiliki uang untuk menyewa ambulans, Harris menggendong jenazah anaknya pulang ke rumah.

“Siapa pun yang sakit, tolong diobati segera tanpa memandang latar belakang pasien. Ini perlu saya tegaskan,” kata Harris.

Harris pun meminta agar semua petugas kesehatan bekerja dengan ikhlas dan tulus melayani warga yang sakit. Selain itu, dia menegaskan komitmen daerah yang mengedepankan pelayanan kesehatan gratis.

“Jangan pernah melihat pasien dari suku, agama, rasnya, dan golongannya. Mau dia kaya, miskin, pendatang, atau tempatan. Yang pasti layani dulu, nanti yang lain bisa diurus kemudian,” ujar Harris lagi.

Dia juga mengatakan, anggaran untuk kesehatan dari APBD sudah besar sehingga tak ada alasan warga yang sakit tak diobati. “Anggaran kesehatan saat ini sudah besar dialokasikan dari APBD, jadi tak ada alasan bagi warga yang sakit untuk tidak diobati,” pungkasnya. []

Advertisement
Advertisement