April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Supaya Tidak Menganggur dan Kembali Keluar Negeri Menjadi PMI

2 min read

PROBOLINGGO – Permasalahan ekonomi yang menimpa pekerja migran serta mantan pekerja migran di kampung halaman selalu berada di titik yang terkait dengan pragmatisme sumber pendapatan, kerja keras mencari penghasilan, hingga kebuntuan menemukan ladang perekonomian.

Permasalahan terserbut kerap menjadi pemicu seorang mantan PMI harus kembali lagi ke luar negeri untuk menjadi PMI di usianya yang sudah tidak muda lagi, dengan kebutuhan hidup yang semakin tinggi.

Menyadari akan hal tersebut, Dinas Tenaga Kerja ( Disnaker) Pemkab Probolinggo, Senin (29/07/2019) kemarin,memberikan pelatihan kerja untuk eks  pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kecamatan Krejengan dan kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.

Bertempat di hotel dan resto Condong Kecamatan Gading para eks PMI yang dihadiri 30 orang sangat mengapresiasi atas pelatihan yang diadakan Pemkab Probolinggo.

Dinukil dari Jatim Post, Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek tersebut, diberikan kepada eks PMI yang sudah pernah bekerja ke luar negeri dan kembali ke kampung halamannya. Biasanya mereka dahulu mendapatkan penghasilan, tetapi ketika pulang ke desanya masing-masing menganggur kembali.

“Oleh karena itu kita adakan program dengan memberikan sebuah pelatihan agar mereka memiliki kemampuan berwirausaha. Dimana berwirausaha disini dengan memanfaatkan potensi lokal, mulai dari makanan dan minuman. Nantinya akan disinkronkan dengan program lainnya sehingga mereka tetap mendapatkan penghasilan,” jelasnya.

Menurut Hudan, kalau eks PMI ini tidak mendapatkan penghasilan maka mereka akan kembali lagi ke luar negeri lagi. Tentunya mau sampai kapan bolak balik ke luar negeri. Sementara usia itu ada batasnya sehingga dalam usia tuapun mereka akan memiliki kemampuan ketrampilan.

“Disini tidak ada pabrik, terutama di daerah pegunungan, sehingga mereka harus bertahan dengan potensi lokal melalui pelatihan yang ada. Jadi nanti jenisnya makanan dan minuman sesuai bahan baku lokal yang ada di lingkungan sekitarnya. Karena tidak mungkin diberikan pelatihan tanpa ada bahan bakunya,” tuturnya.

Untuk itu diungkapkan, Hudan perlu meningkatkan kwalitas rasa da variasi agar diminati oleh pelanggan.

“Jadi kita tingkatkan menu dan variasinya sehingga memiliki selera jaman sekarang. Kalau selera jaman dahulu tentunya akan kurang diminati. Minimal nantinya akan bermanfaat bagi lingkungannya, mereka bisa memasak dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Hudan menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya agar para eks PMI ini tidak kembali lagi ke luar negeri, namun dapat berwirausaha secara mandiri agar menghasilkan pendapatan.

“Harapannya mereka berdaya dan tetap mendapatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya,” harapnya.

Diketahui dalam kegiatan ayam pelatihan atau Bimtek eks PMI turut sebagai narasumber berasal dari Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) BNP2TKI, UPT P2TK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur, UPT Pelatihan Kerja Situbondo, Dinas Perindustrian dan Perdag Kabupaten Probolinggo. []

Advertisement
Advertisement