April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tak Disangka, Gempa Yang hanya 4,4 SR Di Banjarnegara, Berdampak Sebegini Parahnya

3 min read

BANJARNEGARA – Sebanyak 2.104 orang terpaksa mengungsi akibat gempa Banjarnegara, Jawa Tengah. Gempa berkekuatan 4,4 skala richter (SR) tersebut terjadi pada Rabu siang, pukul 13.28 WIB, 18 April 2018.

“Keseluruhan pengungsi ini berasal dari 526 kepala keluarga,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Pusat gempa terjadi di daratan, pada kedalaman 4 kilometer dan 52 kilometer utara Kebumen, Jawa Tengah. Titik asal gempa yang dangkal dan kondisi tanah gembur di Banjarnegara, ditenggarai menjadi penyebab parahnya kerusakan.

Saat ini, mereka tersebar di beberapa titik pengungsian di empat desa di Kecamatan Kalibening yaitu di Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan dan Desa Sidakangen. Kecamatan inilah yang terkena dampak paling parah akibat guncangan gempa.

Banyaknya jumlah pengungsi juga terjadi akibat kerusakan pada ratusan rumah di wilayah tersebut. BNPB mencatat ada sekitar 316 rumah yang rusak. 217 unit di Desa Kasinoman, 62 unit di Desa Kertosari, dan 37 unit di Desa Plorengan. “Diperkirakan jumlah rusak bertambah mengingat belum semua didata,” kata Sutopo.

Tak hanya rumah pribadi, bangunan umum pun tak luput dari bencana ini. Empat masjid dan satu gedung SMKN 2 Kalibening ikut mengalami kerusakan. Sutopo mengatakan petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia, terus melakukan pendataan kerusakan di lokasi.

Tim gabungan ini berjumlah sekitar 180 personel. Selain posko pengungsian, tim juga  mendirikan posko tanggap darurat, dapur umum, hingga pos kesehatan. Meski demikian, Sutopo mengatakan bahwa berbagai kebutuhan saat ini sangat mendesak diperlukan oleh para pengungsi gempa Banjarnegara. “Makanan, air bersih, MCK, dan kebutuhan dasar lain,” ujarnya.

 

Berpusat Di Daratan, Gempa Dangkal Di Banjarnegara Sangat Merusak

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa dengan magnitude 4,4 SR yang mengguncang Banjarnegara, Jawa Tengah merupakan gempa yang dangkal tapi merusak.

“Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal, dengan mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan naik (Oblique Thrust Fault),” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly dalam keterangannya pada Rabu, 18 April 2018.

Gempa bumi tektonik tersebut terjadi pada Rabu, 18 Apri 2018 pada pukul 13.28 WIB dengan kekuatan 4,4 SR pada 7,21 Lintang Selatan dan 109,65 Bujur Timur dengan kedalaman empat kilometer. Gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami karena pusat gempa berada di darat.

Berdasarkan model peta tingkat guncangan (shakemap) terlihat bahwa tingkat guncangan terbesar terjadi di Kecamatan Kalibening-Banjarnegara pada skala II SIG-BMKG (IV-V MMI). Sedangkan, menurut laporan masyarakat yang diterima BMKG, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Kecamatan Kalibening-Banjarnegara dan sekitarnya.

“Warga agar tetap waspada dengan gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil,” kata Sadly. Selain itu, warga diimbau agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD, serta informasi dari BMKG serta tidak terpancing dengan isu yang tidak bertanggungjawab.

Korban tewas akibat bencana gempa bumi di Kabupaten Banjarnegara bertambah menjadi tiga orang. Mereka ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian dan sebagian di runah sakit setelah mendapat pertolongan medis.

“Korban meninggal sekarang ada tiga orang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jateng, Sarwa Pramana, Rabu (18/4/2018).

 

Ketiga korban meninggal di antaranya :

  1. Asep (13), pelajar, warga Desa Kasinoman Kecamatan Kalibening Banjarnegara
  2. Asri (100), petani, warga Dusun Bakalan Desa Kertosari RT 3/2, Kecamatan Kalibening Banjarnegara (meninggal saat dirawat di RSUD Banjarnegara)
  3. Sumardi (80) warga Desa Kertosari Kecamatan Kalibening Banjarnegara

 

Sementara korban luka yang sementara dirawat di Puskesmas Kalibening terdapat 19 orang. Sedangkan korban yang sudah dievakuasi ke RSUD Banjarnegara terdapat dua orang yakni:

  1. Pundar Susanti (25), tani, warga Dusun Tasari Desa Plorengan RT 2/3, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara (luka di dahi dan pelipis terkena material reruntuhan rumah)
  2. Darmo (33), Gunung Tawang RT 2/1 Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening Banjarnegara (luka Punggung dan dada). [Net]

 

Berikut Visualisasi Foto Bencana Yang Dihimpun Dari Berbagai Sumber :

This slideshow requires JavaScript.

Advertisement
Advertisement