April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tambah 31, Jumlah Korban Meninggal Menjadi 1.234, Ratusan Terluka dan Ribuan Mengungsi

2 min read

PALU – Bertambah 31, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Donggala kini mencapai 1.234 jiwa dari yang sebelumnya sebanyak 1.203.

“Sampai dengan pukul 13.00 tercatat 1.234 orang meninggal dunia. Korban berasal dari Kota Palu, sebagian Donggala, sebagian Sigi dan Parigi Moutong,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (02/10/2018).

Ia menambahkan, korban meninggal dunia ini kebanyakan diakibatkan karena tertimpa oleh reruntuhan bangunan, baik akibat gempa bumi maupun terjangan tsunami. Sebagian dari korban meninggal dunia telah dimakamkan. Rencananya, hari ini pemakaman korban juga akan dilakukan.

Sementara berdasartkan data, korban luka-luka akibat bencana alam tersebut mencapai 799 orang. Para korban luka-luka ini dirawat di sejumlah rumah sakit Kota Palu.

“Kemudian korban hilang 99 orang yaitu di Pantoloan Induk 29, Donggala 17, Palu 4, Pasar Wani 7, Jalan kijang 11, Jalan Roja Moici 4, Jalan Muh. Hatta 25, Patung Kuda 1 dan Kampung nelayan 1,” tandas Sutopo.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan sebesar 7,4 SR (skala ritcher) melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/09/2018). Gempa ini juga memicu terjadinya tsunami di Pantai Donggala dan Pantai Talise Palu.

 

Semua daerah terdampak sudah dijangkau

Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan sudah menjangkau semua daerah yang terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tenggara, Selasa (2/10/2018). Namun, belum semua bisa dimasuki alat berat.

“Jadi tidak mudah untuk langsung menuju ke titik yang mau kita evakuasi,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi di Istana Kepresidenan, Jakarta seperti dipetik dari detikcom. Syaugi menyatakan, dengan jangkauan ini, maka tak ada daerah terdampak bencana yang terisolir.

Syaugi sudah menerjunkan anggota Basarnas ke 10 titik yang terdampak gempa dan tsunami, di antaranya yaitu Donggala dan Sigi. Basarnas sudah mengevakuasi sejumlah korban, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia.

Selain sulit memasukkan alat berat, hambatan lain adalah gempa susulan yang masih sering terjadi. Gempa susulan itu membuat struktur reruntuhan di mana dideteksi terdapat korban menjadi berubah.

Basarnas juga telah menerbangkan helikopter ke daerah-daerah yang ada korban tapi belum terlaporkan. Syaugi mengatakan, berdasarkan penyisiran timnya di daerah-daerah pelosok itu, korban yang bisa dievakuasi sebanyak sembilan orang.

 

Korban Gempa-Tsunami Palu Dilakukan Secara Massal

Ratusan korban jiwa terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, akan segera dimakamkan. Jenazah rencananya akan dikubur secara massal di wilayah Poboya.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (2/10/2018), pasukan TNI akan menggali tanah seluas 10 x100 meter.

Pemakaman massal boleh dilakukan dengan sejumlah adat dan etika. Di antaranya jenazah harus dijejerkan dan tidak ditumpuk, dengan posisi laki-laki berada di depan dan perempuan di belakang.

Pemakaman massal segera dilakukan setelah lokasi TPU Poboya siap.[]

Advertisement
Advertisement