April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tembus Rp 14.800 per Dolar AS, Rupiah Terpuruk ke Titik Terendah Dalam 20 Tahun

2 min read

JAKARTA – Nilai tukar Rupiah anjlok terhadap Dolar AS hingga menyentuh level Rp14.800. Rupiah pun terpuruk ke titik terendah dalam 20 tahun. Ini merupakan posisi terendah Rupiah terhadap dolar sejak Juli 1998, setelah krisis keuangan melanda Asia.

Mengutip laman Asia Nikei, Sabtu (1/9/2018), Rupiah sempat melemah hingga menyentuh 14.840 terhadap Dolar AS pada Jumat tengah malam. Ini dipicu investor yang melepas aset pasar negara berkembang seiring penurunan mata uang Peso Argentina.

Dalam menstabilkan nilai tukar Rupiah, Bank Indonesia diketahui telah melakukan intervensi untuk menopang mata uang nasional.

“Komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi sangat kuat, terutama stabilitas nilai tukar Rupiah kami mengintensifkan atau kami meningkatkan volume intervensi di pasar forex,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada wartawan di Jakarta.

Namun, aksi jual terakhir didorong penurunan peso Argentina pada Kamis, yang jatuh ke rekor terendah terhadap Dolar. Bahkan ketika bank sentral negara menaikkan suku bunga utamanya sebesar 1.500 basis poin menjadi 60 persen. Langkah ini memicu kekhawatiran baru dari aset pasar negara berkembang di kalangan investor internasional.

Diketahui, mata uang Garuda telah jatuh sejak awal tahun, di tengah kekhawatiran meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China, serta krisis keuangan yang melanda Turki.

Pelemahan Rupiah telah mencapai 8,7 persen sejak awal tahun, meskipun Bank Indonesia menaikkan suku bunganya dengan total 125 basis poin sejak Mei.

Meski demikian, Perry menekankan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih kuat dan tahan. Bank Sentral juga akan terus mewaspadai apa yang terjadi di negara lain, termasuk Turki dan Argentina.

Indonesia, dinilai rentan terhadap aksi jual besar pada saat terjadi tekanan pasar karena fundamental ekonomi. Apalagi defisit transaksi berjalan negara saat ini melebar menjadi USD 8 miliar pada kuartal kedua tahun ini. [Saroh]

Advertisement
Advertisement