April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Terus Terusan Turun Ke Jalan, Demonstran Hong Kong Meminta Maaf

2 min read

HONG KONG – Para demonstran masih memadati wilayah kedatangan di Bandara Internasional Hong Kong. Mereka membagikan selebaran bertuliskan anti-pemerintahan dan memegang spanduk dengan bertuliskan berbagai macam bahasa, dalam upaya meningkatkan kewaspadaan pengunjung terhadap aksi unjuk rasa di seluruh kota.

Beberapa pengunjuk rasa yang sebagian besar anak muda, membagikan selebaran bertuliskan “pengunjung yang terkasih”. Unjuk rasa itu telah membuat Hong Kong berada dalam pusara krisis.

“Maafkan kami atas Hong Kong yang tak terduga,” tulis selebaran berbahasa Inggris itu. “Anda telah tiba di kota yang hancur berantakan, bukan kota yang pernah Anda bayangkan. Tapi untuk Hong Kong ini, kami berjuang,” seperti dilansir dari Reuters, Jumat (09/08/2019).

Protes yang semakin keras merupakan tamparan keras bagi pemimpin China, Xi Jinping. Protes yang berlangsung sejak Juni ini merupakan tanggapan terhadap RUU) Ekstradisi yang tengah ditangguhkan.

“Komunitas Hong Kong telah menderita dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok kecil individu belakangan ini,” tulis pernyataan yang ditandatangani oleh 17 pengembang, termasuk Henderson Land Development, New World Development, dan Sun Hung Kai Properties. Mereka menegaskan tindakan semacam ini telah menyimpang dari demonstrasi damai dan membawa tekanan bagi komunitas bisnis serta masyarakat umum secara keseluruhan,”.

Sementara itu, seorang pendemo mengatakan demonstrasi akan damai selama polisi tak muncul. “Kami telah membuat stiker, spanduk dalam lebih dari 16 bahasa, mulai dari Jepang hingga Spanyol. Kami ingin menyebarkan pesan kami secara internasional. Kami bukan perusuh, kami adalah sekelompok orang Hong Kong yang memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan,” ujar seorang demonstran Charlotte Lam (16) kepada Reuters.

Demonstrasi yang terus terjadi menjadikan sejumlah negara mengeluarkan status “travel warning” atau peringatan perjalanan ke pusat bisnis tersebut. Negara tersebut antara lain Amerika Serikat dan Australia.

Sebelumnya, Kamar Dagang Umum China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mendukung salah satu pejabat China paling senior Zhang Xiaoming, guna mengawasi urusan Hong Kong. Sebelumnya, Zhang Xiaoming melontarkan perkataan kontroversial terkait perlunya pemerintah pusat campur tangan dalam “kekacauan” di Hong Kong. []

Advertisement
Advertisement