April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tolak Ukur Keberhasilan Rumah Tangga Setelah Menikah

1 min read

Banyak yang meng-ideal-kan mahligai rumah tangga yang bahagia, harmonis dan lengkap. Sebagian besar masyarakat mengatakan, ada dua hal yang jika terjadi maka rumah tangga tersebut terbilang sukses

1) Punya Anak,

2) Banyak Harta.

Bukan itu, Buktinya :

  1. Rumah Tangga ‘Aisyah Radhiallaahu’anha tidak dikaruniai anak, lalu apakah kita akan berkata Suami-Isteri tersebut tidak harmonis? Tidak bahagia?
  2. Rumah Tangga Fatimah Radhiallaahu’anha sangat minim harta.

Sang Istri pernah menahan laparnya selama beberapa hari hingga kuninglah wajah beliau.

Lalu, apakah kita berani mengatakan bahwa rumah tangga mereka hancur berantakan diujung tombak? Tidak.

Bahkan Suami beliau adalah salah satu penghuni Surga Allah

Masyaa Allah…

Benar, sebagai seorang Isteri jangan bermudah-mudahan untuk menuntut kalimat perpisahan hanya karena sebab-sebab diatas.

Sebab ummahatul mukminin tidak pernah memberatkan suaminya dengan perkataan tercela.

Juga, sebagai seorang Suami jangan bermudah-mudahan

mengatakan “aku tak punya harta, aku tak pantas untukmu Duhai Isteriku..”

Innalillaahi wa inna ilayhi rooji’un…

Tahukah para Suami, kalimat tersebut justru enggan didengar oleh Istri kalian. Sebab para sahabat tidak tercermin dalam diri mereka sifat keputus-asaan.

Tolak ukur keberhasilan rumah tangga seorang Muslim adalah, ketika setelah menikah, maka :

  1. Bertambahlah Taqwa mereka kepada Allah سبحانه وتعالى
  2. Bertambahlah Amalan-amalan Sunnah mereka.
  3. Bertambahlah Kesabaran mereka dalam setiap menyikapi qadar Allah.
  4. Bertambahlah Ghiroh/Semangat berilmu dengan mendatangi majelis-majelus ‘Ilmu Allah.
  5. Bertambahlah takut mereka sebab mengingat hari dimana mereka akan terpisah dan menghadap sidang Rabb-nya yang paling adil.
  6. Bertambah berharaplah mereka hanya kepada Rabb-nya agar bisa dinikahkan dalam Jannah Allah سبحانه وتعالى tanpa hisab. []
Advertisement
Advertisement