April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tujuh Desa di Banyuwangi Masuk Kategori Rawan Tsunami

2 min read

BANYUWANGI – Tujuh desa di Banyuwangi disebut memiliki tingkat kerawanan bencana tsunami dengan kategori tinggi. Kerawanan itu berdasarkan pemetaan melalui satelit dan jarak suatu desa dari bibir pantai.

Hal tersebut disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram. Ia menyebut, Bumi Blambangan terdapat 7 desa yang tingkat kerawanan bencana tsunami kategori tinggi.

Tujuh daerah itu meliputi Desa Sarongan, Sumberagung, Kandangan dan Pesanggaran yang berada di Kecamatan Pesanggaran. Kemudian Sumberasri dan Grajagan di Kecamatan Purwoharjo, serta Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar.

“Dari data tentang daerah rawan tsunami yang dikeluarkan oleh BNPB itu berdasarkan pemetaan melalui satelit. Kalau hasil pendataan kami berdasarkan jarak suatu desa dari bibir pantai tentang rawan tsunami,” tegasnya.

Sementara itu, Suban Wahyudiono Kepala BPBD Jawa Timur menyebut terdapat 29 dari 38 kabupaten/kota yang masuk dalam kategori rawan bencana. Dari 29 kabupaten/kota itu, terdapat 417 desa yang masuk kategori tingkat kerawanan bencana yang tinggi.

Meski demikian, disejumlah desa itu pula pihaknya juga telah membentuk Desa Tanggap Bencana (Destana) yang dipromotori oleh BPBD kabupaten/kota.

Mitigasi lainnya, selain membekali kelompok-kelompok masyarakat yang melibatkan pemerintah setempat hingga tingkat desa. Melibatkan pula Tagana dan Basarnas.

Ia mengategorikan, terdapat dua jenis potensi bencana yaitu bencana alam dan non-alam. Secara teritorial, Jawa Timur berdekatan dengan jalur pertemuan lempeng tektonik indo-australia.

Selain sebagai daerah tropis, Jatim juga memiliki 7 titik Gunung Api dan memiliki panjang garis pantai sejauh 4.498 kilometer.

Ancaman bencana alam itu antara lain puting beliung, gempa, longsor, banjir, gunung meletus, tsunami, kekeringan dan sebagainya. Sedangkan bencana non-alam seperti kegagalan teknologi dari sebuah industri di sebuah daerah.

Dari sekian ancaman bencana tersebut, sejauh ini pihaknya memiliki tuga shelter. Dua shelter banjir di Bojonegoro dan Lamongan, satu shelter tsunami di Malang Kabupaten.

“Bahwa keselamatan itu sangat penting. Ke depan akan kita anggarkan baik shelter-shelter, Early Warning System (EWS) dan fiskal-fiskal banjir lainnya,” pungkas Suban.[HA/Jatim Now]

Advertisement
Advertisement