April 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Vita : “Mama Dimana ? Ayah Vita Siapa ? Apakah Mama Sedang Bersama Ayah ?

3 min read

MADIUN – “Saya tidak pernah tahu sebabnya kenapa saya dititipkan di sini selain karena ditinggal ibu kerja ke Hong Kong. Saya dititipkan di Madiun itu sejak saya belum sekolah, katanya masih umur 3 tahun” terang Vita kepada ApakabarOnline.com

“Katanya di Kediri saya masih punya saudara, tapi saya belum pernah tahu sebab kata ibu tidak ada yang mau menerima saya dan ibu. Lalu saya dititipkan ke Ibu Sur sampai sekarang” imbuhnya.

Vita, gadis berusia 13 tahun ini merupakan anak Mujiati, seorang PMI Hong Kong  asal Kandangan Kediri yang dititipkan kepada  Surtini seorang warga Nambangan Lor yang tinggal di bantaran Kali Bengawan Madiun sejak tahun 2008. 10 tahun yang lalu (2008), Vita yang memiliki nama lengkap Nurvita Agustina masih berusia 3 tahun saat ditinggalkan oleh Muji.

Usai meninggalkan anaknya, Hanya beberapa kali, di awal tahun 2008, Muji menghubungi Sur, untuk mengabarkan kondisi Vita, namun hingga kini, tidak pernah satu ripiahpun, Muji berkirim uang untuk Vita. Hal ini diperparah dengan tidak ada selembar dokumen disertakan saat Vita ditinggalkan oleh Muji. Dan hal ini berakibat mempersulit kondisi Vita untuk mendapatkan akses pendidikan maupun bantuan kemiskinan.

“Saya kasihan mas, nduk ini tidak punya akte sampai sekarang, pas mau masuk SMP, dia tidak bisa karena tidak punya akte dan tidak jelas asal usul nya. Terpaksa, dia berhenti sampai SD saja. Itupun sudah dibantu dengan pihak sekolah yang mau mengerti keadaan Vita, sehingga sampai lulus, dia dipermudah meskipun tidak punya akte kelahiran, data orang tua” terang Surtini.

Surtini menambahkan, sebenarnya dirinya merasa kasihan dengan keadaan Vita yang setiap hari karena sudah tidak sekolah lagi, diusianya yang masih belia harus ikut bekerja menjajakan dagangannya berupa gorengan keliling Taman Bantaran, alun-alun Madiun hingga kawasan Pasar besar.

“Saya tidak tega, tapi terpaksa ini saya lakukan, sebab ekonomi saya juga compang camping. Lihat sendiri kan mas bagaimana keadaan rumah saya” imubuh Surtini.

Saat ApakabarOnline.com menelisik asal usul Vita kepada Surtini, jawaban mengejutkan yang disampaikan.

“Muji itu teman saya saat masih sama-sama kerja di pabrik di Surabaya dulu. Dia akrab, dan sering ikut saya pulang ke Madiun kalau akhir pekan. Karena itulah dia mau terbuka dan percaya kepada saya untuk menitipkan anaknya” tutur Surtini.

“”10 tahun yang lalu, Muji datang, nangis-nangis dan cerita diusir oleh keluarganya di Kandangan karena pulang dari Hong Kong dalam kondisi hamil. Pas saya tanya hamilnya dengan siapa, dia jawab hamil dengan orang Hong Kkong gitu saja tidak menyebut nama dan alamat dari pria yang menghamili dia” lanjutnya.

“Dari kehamilan yang mendatangkan masalah itulah, akhirnya Muji diusir oleh keluarganya dan kemudian berpindah-pindah tempat. Di sini dulu pernah tinggal selama sebulan, sampai akhirnya dia memutuskan untuk kembali lagi bekerja ke Hong Kong, katanya demi alasan ekonomi” terang Surtini.

Namun yang disesalkan oleh Surtini, sejak keberangkatannya hingga saat ini, Muji tidak pernah sekalipun memikirkan nasib anaknya yang sekarang telah beranjak tumbuh menjadi remaja.

“Jangankan kiriman uang mas, perhatian saja mungkin nulis surat lah, apa nelpon lah, tidak pernah sama sekali. Kan kasihan Vita. Sering nangis dia itu. Saya paham dengan yang dia rasakan, semakin besar, kan semakin besar juga nalarnya mas, jadi nalarnya Vita sudah bisa mulai memahami dan mengerti bagaimana dia, ibunya dan masa lalu yang mungkin sebagian membuat Vita malu” lanjutnya.

Melalui ApakabarOnline.com, Baik Vita maupun Surtini berpesan, kepada pembaca, jika mengetahui sosok Mujiati alias Muji alias Miss Gee, dimohon bantuannya untuk menyampaikan kabar pencarian ini.

“Vita tambah gede Sur, tulung, sampean ngertio perasaane Vita, podo-podo wedhoke, awakmu lak yo paham piye perasaane wong wedhok kuwi. Aku wedhok, kowe wedhok, anakmu ya wedhok” pesan Surtini.

Sedangkan Vita, juga mengharap bisa bertemu dengan ibunya, bukan sekedar ingin menumpahkan rasa kangen semata, melainkan juga ingin memiliki kehidupan selayaknya remaja seusianya.

“Mama, mama sekarang ada dimana ? Apakah mama sedang bersama ayah ? Siapa ayahnya Vita ma ? Apa Mama dan ayah sudah tidak ingat Vita ?” pesan Vita yang terhenti oleh isak tangisnya.

“ Vita tidak bisa sekolah ma kecuali ada mama dan ayah yang membuatkan surat akte. Vita ingin sekolah. Vita kangen mama kangen ayah. Mama dan ayah dimana ? Pulang ya ma, yah, jemput Vita di Madiun“  pungkasnya.

Saat berita ini diturunkan, demi kelanjutaan pendidikan dan masa depannya, Vita sedang dalam persiapan dan proses pengurusan surat menyurat untuk selanjutnya akan dibawa dan ditampung di pesantren milik Ustadz Muhaimin di Karanganyar, berkumpul bersama puluhan anak pekerja migran lainnya yang mengalami nasib serupa untuk melanjutkan pendidikan dengan atas biaya donasi dari sebuah lembaga Zakat. [Asa]

Advertisement
Advertisement