April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Waspada, Jumlah Penderita Kanker Kulit Akibat Sengatan Sinar Matahari Terus Meningkat

2 min read

Karsinoma sel skuamosa (KSS) merupakan kanker kulit kedua yang paling banyak terjadi di dunia. Kasus kanker kulit ini menjadi kasus kedua terbanyak setelah kasus kanker lainnya yaitu, melanoma maligna dan karsinoma sel basal.

Dilansir dari situs Hello Sehat kejadian KSS di dunia saat ini terus bertumbuh.

Pada suatu penelitian di Korea sepanjang tahun 1999 sampai tahun 2014, didapatkan peningkatan kasus kanker ini cukup pesat, yaitu dengan pertumbuhan pertahunnya mencapai 3,3 persen pada pria dan 6,8 persen pada wanita.

Kanker ini muncul karena paparan radiasi dari sinar ultraviolet (UV). Sinar ini dihasilkan secara alami oleh matahari.

Maka dari itu, pasien umumnya adalah orang-orang yang terkena paparan sinar matahari terus menerus sepanjang hari, baru diikuti dengan orang-orang yang tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari yang tinggi.

Keganasan kulit yang satu ini terjadi karena berbagai faktor yang ada, terkait dengan masalah geografis, usia, dan jenis kelamin.

 

1. Geografis

Masyarakat yang tinggal di daerah garis khatulistiwa memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit ini. Daerah khatulistiwa memiliki paparan sinar matahari yang lebih besar dibandingkan daerah non-khatulistiwa. Oleh karena itu, tingginya paparan sinar matahari juga berarti tingginya sinar UV. Seperti yang sudah dipaparkan di atas, UV menjadi faktor risiko terjadinya kanker kulit ini.

 

2. Jenis kelamin dan usia

Kanker kulit ini banyak terjadi pada laki-laki. Jumlahnya bisa dua sampai tiga kali lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan yang mengalami kanker kulit serupa. Ini bisa jadi karena laki-laki lebih banyak jumlahnya yang bekerja di daerah perkebunan, pertanian, atau di tempat terbuka lain yang rentan paparan sinar matahari langsung.

Kanker ini sangat mudah diketahui. Oleh karena itu, penanganannya kebanyakan dilakukan di tahap awal (early stage).

Berikut ini pilihan penanganannya:

1. Operasi.

 

Tindakan bisa beragam mulai dari eksisi hingga kuretase.

 

2. Radioterapi.

Biasanya radioterapi dilakukan pada pasien yang memiliki kanker berukuran besar. Selain itu, radioterapi dilakukan pada lokasi-lokasi yang sulit dijangkau melalui tindakan operasi.

Radioterapi juga dijadikan penanganan tambahan setelah operasi.

 

3. Cryotherapy.

Pengobatan ini dilakukan pada kasus-kasus kanker kulit stadium dini.

Tidak direkomendasikan untuk kasus-kasus dengan tumor berukuran besar, sudah menyebar ke jaringan lain, atau jika tumor berada pada jaringan hidung, telinga, kelopak mata, kulit kepala, dan tungkai bawah. (*)

 

Advertisement
Advertisement