April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

YOENARSIH DJAMIN GENDIS SI JURAGAN ANGKRINGAN 78

2 min read

TULUNGAGUNG – Sebagai pekerja migran Indonesia di Hong Kong (PMI), pasti punya cita-cita untuk memiliki usaha sebelum memutuskan pulang kampung untuk seterusnya, atau pensiun kata sebagian dari mereka. Nah, Yoenarsih Djamin Gendis, akrab disapa Gendis, pun sigap dengan rangkaian usaha di kampung halaman. Mulai dari usaha air, oriflame, kue dan jajanan tradisional hingga menggagas Angkringan 78 dengan ragam menu makanan.

Dan, yang menjadi spesial di Angkringan 78 adalah menu ayam penyet yang asli dibuat dari ayam kampung, bukan ayam suntikan atau apalah itu. ”Awal usaha ini karena kami sekeluarga sangat hobi makan dan masak, suka icip-icip ke berbagai warung makan. Dari situ muncul gagasan, kenapa tidak membuka usaha warung makan sendiri?” tutur Gendis, mengawali bincang usaha dengan ApakabarOnline.com.

Perjuangan Gendis mendirikan usaha tersebut tidaklah mudah. Ada proses panjang yang mengiringi. Dari ngontrak hingga kini menempati rumah peninggalan kakek dan nenek.

”Daripada kosong, ya kenapa tidak saya tempati? Itu salah satu motivasi yang saya dapat dari menggali ilmu di Mandiri Sahabatku,” ujarnya.

Kata Gendis, banyak manfaat yang kita dapat saat hati benar-benar ingin berguna di kampung sendiri. Bisa menciptakan lapangan kerja buat tetangga sekitar, khususnya ibu-ibu rumah tangga seperti membuat kue atau jajanan kering, yang kemudian dititipkan ke warungnya.

”Kalau suami, lebih ingin warung Angkringan 78 itu berguna bagi para pemuda di kampung. Bukan hanya tempat nongkrong, melainkan tempat menukar ide dan pemikiran,” tambah Gendis, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Tulungagung, yang saat ini masih di Hong Kong.

Baginya, saat memutuskan pensiun nanti, ia benar-benar siap dengan suka duka hidup di desa kelahiran tercinta.

 

Kenapa Angkringan 78?

Ya, kenapa memilih nama Angkringan 78? Tidak adakah nama lain yang lebih ke zaman now? Gendis mengatakan, Angkringan 78 berasal dari kesukaannya dengan hal-hal yang berbau desa dan klasik. Ia menginginkan sebuah nama yang berbeda dari rumah makan kebanyakan. Angkringan diambil dari nama tongkrongan di Yogyakarta. Sedangkan 78 singkatan atau kependekan dari Maju Mapan, dengan harapan usaha rintisannya tersebut makin maju dan mapan.

Usaha Gendis ini dimulai sejak Juli 2017, dengan modal nekad dan berkesinambungan, hingga sekarang. Karena setiap usaha makanan pasti butuh tempat, alat dan niat kuat.

”Tidak setiap hari pula usaha kita itu ramai. Ada kalanya sepi. Laku dua porsi pun pernah kami alami. Itu menjadi acuan untuk tetap memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan pelanggan. Seperti memberikan fasilitas aman dan nyaman, membuat menu andalan dan favorit setiap ada momen khusus. Juga menyediakan wedang uwuh khas Angkringan 78,” tutup Gendis.

Di ujung perbincangan, Gendis pun berbagi pesan kepada teman-teman di Hong Kong agar menggunakan waktu libur dengan baik dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang bisa mendukung usaha dan kegiatan di kampung. Ia berencana pulang seterusnya tahun depan, saat finish kontrak. Saat ini banyak pelatihan usaha gratis di Hong Kong, manfaatkan saja itu. Insyaallah bermanfaat. Aamiin.

Oh ya, Angkringan 78 beralamat di Jalan Raya Blitar – Tulungagung No. 4 RT 2/RW 2 Desa Rejo Tangan, Kecamatan Rejo Tangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dengan nomor ponsel 085658887757. [anna ilham]

 

Advertisement
Advertisement