December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

4 Tahun Ke Hong Kong Tidak Ada Lagi Kabarnya, Anak Semata Wayang Titik Keluar Masuk Rumah Sakit

3 min read

LAMONGAN – “Setiap ingat ibunya, kangen ibunya, terus manggil-manggil ibunya, Farel biasanya terus sakit. Badannya demam. Tapi yang sekarang ini tidak seperti biasanya, sakitnya sampai harus dibawa ke rumah sakit. Diinfus, dikasih oksigen karena sesak nafas. Setahun terakhir ini, Farel sudah 4 kali masuk rumah sakit.” tutur Rina (35) saat mengawali percakapan dengan ApakabarOnline.com.

Farel (6) murid kelas B sebuah TK di kawasan Kedungpring Lamongan Jawa Timur ini merupakan anak dari Destiana Rahmawati (32) atau yang oleh keluarganya akrab dipanggil dengan Titik, seorang PMI Hong Kong yang sejak 4 tahun lalu tidak pernah ada kabarnya. Farel ditinggalkan Titik pergi ke Hong Kong saat usianya masih 2 tahun. Sedangkan Mahmud, suami Titik sudah cerai sejak Farel masih berusia 1 tahun dan saat ini menurut penuturan keluarganya telah berumah tangga  dan tinggal di Malaysia untuk bekerja.

Perceraian tersebut disebabkan oleh status Mahmud yang ternyata saat menikahi Titik sudah memiliki istri dan anak. Kondisi tersebut baru terbongkar usai Titik melahirkan Farel. Sebelumnya, saat menikah, Mahmud mengaku bujangan dari Gudo Jombang.

Sejak perceraian yang menimpa rumah tangga Titik dan Mahmud 6 tahun silam, kondisi perekonomian Titik memang guncang, dan hal tersebutlah yang membuat Titik nekat berangkat bekerja ke Hong Kong.

“Dulu pamitnya ke saya, ke Ibu, mau ke Hong Kong untuk cari modal untuk masa depan Dia dan Farel. Tapi kalau seperti sekarang ini, gimana bisa disebut mencari modal untuk masa depan Farel ? Kabar saja tidak pernah ada, malah anaknya sampai sakit-sakitan juga tidak pernah tahu” lanjut Rina.

Menurut penuturan Rina, saat awal sampai di Hong Kong, Titik sempat menghubungi keluarganya beberapa kali.

“Baru sampe, tahun 2014 dulu, beberapa kali Titik nelpon saya. Bilang kalau sudah sampai di Hong Kong, majikannya baik, tapi masih potongan gaji. Waktu itu dia sempat ngirim yang 500 ribu dan 600 ribu” lanjutnya.

Rina dan keluarga lainnya mengaku sangat prihatin melihat kondisi Farel saat ini. Disamping menderita secara fisik yang sakit-sakitan, secara prsikis, Farel juga merindukan sosok kedua orang tua, kasih sayang kedua orang tua disisinya.

“Yang kami harapkan dari Titik itu bukan uangnya mas untuk saat ini, tapi kehadirannya, perhatiannya untuk anaknya ini lho. Kalau masalah biaya sehari-hari Farel, alhamdulilah rejeki itu ada di sini. Selain keluarga disini, alhamdulilah mantan mertua Farel, sebulan sekali dua bulan sekali menjenguk Farel dan meninggalkan uang untuk keperluan Farel. Malah dua tahun belakangan bapaknya Farel, kalau lebaran ngirimi keperluan lebaran Farel dengan sepengetahuan istrinya” tutur Rina.

“Jadi kalau dulu pasawal ketahuan Mahmud menikahi Farel secara diam-diam, istrinya Mahmud dan orang tuanya Mahmud memang sempat marah besar pada Mahmud dan memusuhi kami. Tapi alhamdulilah sekarang tidak. Setelah Titik dan Mahmud cerai, istri Mahmud dari Malaysia malah sering nanyain kabar Farel, kondisi Farel. Begitujuga dengan kakeknya dari Gudo Jombang, juga sering kesini” lanjutnya.

Melalui ApakabarOnline.com, Rina berharap, dengan tersiarkannya kabar ini, bisa mengetuk kepedulian Titik untuk menghubungi anaknya, memperhatikan anaknya.

Dek Titik, opo ora mesakno anakmu sampean dek ? Farel loro-loroen ngene. Pikiren to dek, mesakno anakmu. Nek pancen durung iso bali, nelpuno, nelpuno gawe anakmu wae, ben nduwe semangat, ben seneng atine. Farel iku salahe opo kok moro-moro mbok tinggal brung koyo ngene ? Farel iku getihmu, Farel iku anakmu” harap Titik.

Sedangkan Farel, dengan suara terbata-bata menyampaikan pesan untuk ibunya :

“Mama, Mama kok jahat banget kenapa ? Farel ditinggal sendirian di rumah Uti. Mama kok gak mau pulang kenapa ? Farel kangen Ma” kalimat Farel terputus oleh tangisnya. [Asa]

 

Advertisement
Advertisement