Abu Vulkanik Sudah Tidak Menghalangi Ruang Udara, Bandara Ngurah Rai Kembali Dibuka
2 min readDENPASAR – Notice To Airmen (NOTAM) nomor A4298/17 NOTAMR A4274/17 yang sebelumnya menyatakan Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup, kini dicabut. Dan operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah dibuka seperti biasa.
Kepala Stasiun Meteorologi Ngurah Rai, Bambang Hargiono menjelaskan seiring melemahnya badai Tropis Cempaka posisinya berada di selatan pulau Jawa.
“Ini merubah arah angin di atas wilayah Bali. Yang tadinya dari Utara ke Timur Laut berubah dari Timur Laut ke Tenggara. Hal ini berdampak pada sebaran abu vulkanik kini berubah ke arah selatan antara pulau Bali dengan pulau Lombok,” jelas Hargiono.
Ia menambahkan dari informasi satelit Himawari pergerakan abu vulkanik dari utara ke selatan kecenderungan kedepannya dari barat laut ke tenggara.
“Beberapa waktu kedepan arah sebaran debu vulkanik mengarah ke tenggara. Tiga hari kedepan sampai tanggal satu Desember angin di atas Bali akan dominan dari arah barat laut ke tenggara maupun dari barat ke timur,” ungkapnya.
Sehingga diperkirakan sebaran debu vulkanik saat ini hingga beberapa hari ke depan tidak mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Meski sudah dibuka kembali, Kementerian Perhubungan meminta para penyelenggara penerbangan untuk tetap waspada dan melaksanakan operasional penerbangan sesuai Standart Operating Procedures (SOP) yang berlaku.
“Kerjasama harus tetap dilaksanakan dengan baik antara BMKG, AirNav, pengelola bandara, maskapai, Otoritas Bandara bahkan hingga ke pilot,” tutur Pramintohadi.
“Kewaspadaan tetap harus dijaga sehingga jika situasi kembali memburuk, keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan tetap akan bisa terjaga,” pungkas Pramintohadi.
Dinamika aktifitas vulkanik di Gunung Agung yang hingga saat ini masih fluktuatif, berpotensi akan membuat operasional penerbangan dari dan menuju Bali sewaktu-waktu akan di tutup kembali. [Asa/Net]