April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Apa Benar Bu, Bapaknya Alif Orang Hong Kong ?

4 min read

KARANGANYAR – “Setiap Lebaran Idul Fitri, mendengar suara orang Takbir, Alif nangis sedih bu. Sedih sekali kenapa Alif tidak bisa seperti teman-teman Alif yang sungkem kepada Ibu dan Bapaknya. Setelah nenek meningggal, Alif tambah sedih lagi Bu, sebab Alif mau sungkem sama siapa ? Alif kangen bu, ingin bertemu bapak dan ibu. Ibu pulang ya dengan bapak, “ tutur Alif saat menyampaikan pesannya untuk Istantini, Ibunda Alif yang terakhir kali diketahui kembali bekerja ke Hong Kong.

Muhammad Alif pelajar kelas 1 sebuah MTs di Karanganyar Jawa Tengah ini merupakan salah satu anak pekerja migran Indonesia yang sebatangkara, terlantar tanpa kabar dan perhatian orang tuanya. Satu-satunya orang tua yang Alif kenali hanyalah ibunya yang bernama Istantini, sesuai dalam akta kelahiran dia. Namun, dalam akta kelahiran tersebut, tidak tercantum nama bapaknya.

Ternyata, Alif terlahir diluar pernikahan. Berdasarkan penuturan Mujiono, kerabat jauh yang di kampungnya Gemolong Sragen, bertetangga RT dengan rumah peninggalan neneknya Alif, Istantini ibunda Alif sebelum melahirkan Alif pada tahun 2004 pulang dari Hong Kong dalam keadaan hamil. Kepulangan Istantini yang dalam kondisi hamil tersebut tentu menuai masalah dengan keluarga dan lingkungannya. Namun, berkat kebesaran hati Jiyem, ibunda Istantini, akhirnya Istantini dengan kehamilannnya bisa diterima di rumah kelahirannya hingga melahirkan bayi laki—laki yang diberi nama Muhammad Alif pada April 2005.

Saat ditanya keluarganya perihal bapak biologis dari bayi yang dikandungnya, Istantini mengaku, bahwa bapak biologis dari bayi yang dikandungnya adalah majikan laki-lakinya yaitu seorang warga negara Hong Kong beretnis Kanton. Pengakuan Istantini tersebut, didukung dengan kondisi bayi yang dilahirkannya, bercirikan etnis China pada warna kulit serta struktur wajahnya.

Keluarga mengetahui, mulai dari saat kehamilan hingga usai persalinan, Istantini sering berkomunikasi dengan seseorang dalam bahasa Kanton, yang menurut pengakuannya, seseorang tersebut adalah bapak dari bayi yang dikandungnya. Bukan hanya berkomunikasi, setiap bulan, Istantini mengambil uang kiriman di rekeningnya, yang menurut pengakuannya uang tersebut merupakan kiriman bapak biologisnya Alif dari Hong Kong.

Setahun usai melahirkan bayinya, pertengahan tahun 2006, Istantini berpamitan untuk kembali lagi ke Hong Kong. Alif ditinggalkan di Gemolong bersama Jiyem, neneknya. Kembalinya Istantini ke Hong Kong usai setahun melahirkan Alif, diketahui keluarganya melalui sebuah PPTKIS di kawasan Semarang.

Kabar terakhir yang diterima keluarga, hanyalah saat Istantini sudah sampai di Hong Kong, sempat sekali menelpon, mengabarkan bahwa dia telah dengan selamat kembali di Hong Kong untuk bekerja. Setelah itu hingga sekarang, Istantini tidak pernah lagi ada kabarnya.

Di kampung halaman, Alif merasakan tinggal dengan neneknya hanya sampai tahun 2012 saja. Sebab pada bulan Juni 2012, Jiyem, nenek Alif berpulang menghadap Allah SWT diduga karena kelelahan usai pulang bekerja dari pasar Gemolong.

Sepeninggal neneknya, Alif melanjutkan kehidupan dan pendidikan SDnya hingga tamat dibawah pengasuhan dan pembiayaan Mujiono, kerabat jauhnya. Dan setamat SD, atau sejak setahun belakangan, Alif hijrah dari Gemolong ke Karanganyar untuk melanjutkan pendidikannya di sebuah pesantren dengan fasilitas beasiswa penuh dari sebuah lembaga zakat.

Kini, diusianya yang sebentar lagi menginjak 14 tahun, nalar dan kedewasaan Alif semakin matang. Pertanyaan dasar perihal jatidiri yang selama ini semakin dia sadari ada yang tidak sempurna, menurut pengamatan ustadz Muhaimin, selaku pengasuh sekaligus penanggung jawab keberlangsungan pendidikan dan kehidupan sehari-hari Alif di Karanganyar, terlihat guncang.

“Wajar, sebab, self concept seseorang sangat dipengaruhi oleh jatidiri dan masa lalu” terang Ustadz Muhaimin.

Kepada ApakabarOnline.com, Alif mengaku sangat ingin bertemu ibunya, sekaligus bertemu Bapaknya. Begini kutipann pesan Alif yang disampaikan melalui ApakabarOnline.com :

Assalamu alaikum Ibu, Bapak,
Alhamdulilah, keadaan Alif sekarang baik, sehat dan tetap sekolah meskipun tidak dibiayai oleh ibu dan bapak.

Sejak nenek meninggal dunia, Alif sekarang tinggal di pesantren Ustadz Muhaimin, tidak di Gemolong lagi. Rumah di Gemolong sekarang kosong. Lek Muji yang merawat rumah kita.

Bu, sekarang Ibu dimana ? nomer HP ibu berapa ? Alif ingin melihat dan mendengar suara ibu. Alif ingin video call dengan ibu pake HP nya Ustadz. Alif kangen Ibu, kangen Bapak. Alif ingin seperti teman-teman yang lain, punya ibu dan punya bapak.

Bu, selama Alif tinggal di Gemolong, sering  Alif diejek kalau Alif ini katanya anak haram, apa benar bu ? Apa maksudnya anak haram itu ?

Katanya Nenek dulu, bapaknya Alif ini orang China Hong Kong ya bu ? Siapa namanya Bu ?

Setiap kali lebaran Imlek, Alif selalu ingat cerita nenek bahwa bapaknya Alif orang China Hong Kong. Pasti saat ini bapak sedang berlebaran Imlek bersama ibu di Hong Kong, makan enak-enak, bergembira dan bersenang-senang seperti keluarga China yang Alif lihat di TV.

Setiap Lebaran Idul Fitri, mendengar suara orang Takbir, Alif pasti nangis sedih bu. Sedih sekali kenapa Alif tidak bisa seperti teman-teman Alif yang sungkem kepada Ibu dan Bapaknya. Setelah nenek meningggal, Alif tambah sedih lagi Bu, sebab Alif mau sungkem sama siapa ?

Setiap lebaran, pagi pagi Pak Kyai Mukmin dan Bu Nyai mendatangi Alif, ngusap-ngusap rambut Alif, nyuruh Alif sabar, berdoa supaya ibu pulang. Bu Nyai ngasih baju baru, sarung baru dan uang kalau lebaran, Bu Nyai juga ngajak Alif ke rumahnya, diajak makan enak sama anak-anaknya bu Nyai, ngumpul semua.

Alif belum sunat Bu. Alif pingin sunat tapi tidak ada yang membiayai.Alif pingin sunat ditungguin Ibu.

Alif kangen bu, ingin bertemu bapak dan ibu. Ibu pulang ya dengan bapak, “

Alif mengakhiri kalimatnya dengan tangis yang tidak mampu dia tahan lagi.
Melalui ApakabarOnline.com, Alif meminta bantuan pembaca barangkali ada yang mengetahui sosok Istantini, dimohon untuk memberitahukan pesan Alif diatas. Atau jika yang bersangkutan membaca sendiri, mohon menghubungi redaksi jika ingin mengetahui alamat sekaligus kontak telpon yang bisa dihubungi untuk berkomunikasi dengan Alif. [Asa]

Advertisement
Advertisement