Berganti Airport Helper, Kini Jasa Porter Bandara Soeta Gratis
3 min readJakarta – Demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pengguna Bandara, Perum Angkasa Pura II selaku otoritas pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta menggratiskan jasa porter. Untuk tahap awal, keputusan menggembirakan ini baru berlaaku di Terminal 1 dan terminal 2. Namun dalam beberapa waktu kedepan, seluruh terminal di Bandara International Soekarno Hatta akan memberlakukan aturan porter gratis.
“Per tanggal 1 September 2017 jasa porter di Terminal 1 dan Terminal 2 diubah menjadi layanan airport helper. Penumpang yang menggunakan jasa porter tidak perlu membayar, semua gratis,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, seperti dilansir dari viva.co.id.
Awaluddin menjelaskan, karena namanya sudah berubah menjadi airport helper, maka bantuan yang diberikan tidak hanya soal angkat-angkat barang penumpang, melainkan apa saja selama dalam wewenang airport helper. Dan semuanya dibebaskan dari uang tip.
“Apapun akan dibantu selama mereka bisa membantu dalam kewenangannya. Namanya juga helper. Tidak dikenakan biaya alias free of charge and no tipping,” ujar Awaluddin.
Awaluddin mengungkapkan, sebelumnya kebijakan jasa angkut barang gratis hanya berlaku di Terminal III yang melayani penerbangan internasional dan domestik. Kebijakan jasa porter gratis itu, menurut Awaluddin, merupakan salah satu upaya menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara berkelas internasional.
“Kami ingin memberlakukan semua terminal sama seperti di Terminal III. Jadi semua terminal itu sama. Kan kami mau go international world class,” lanjut Awaluddin.
Baca : [Apa Saja Tugas Airport Helper ? ]
Di Surabaya, melihat geliat yang dilakukan PT AP II, seakan tak mau ketinggalan, PT AP I pun melakukan banyak pembenahan untuk mewujudkan upgrade Bandara Juanda menjadi Bandara Internasional World Class.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I, M. Asrori mengatakan, saat ini Bandara Juanda berupaya meningkatkan kapasitas penumpangnya, disamping peeningkatan pelayanan yang meemberikan peningkatan kenyamanan dan kepuasan pengguna.
Asrori mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengurusan perizinan untuk airport city. Setelah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) selesai, prosesnya akan dilanjutkan ke tahap pembebasan lahan.
“Luas lahan baru untuk Bandara Juanda diperkirakan mencapai 1.700 hektare, dan akan berlokasi di sebelah utara Bandara Juanda. Perusahaan sendiri menargetkan bisa melakukan pembebasan lahan untuk kebutuhan perluasan ini pada 2018 mendatang. Nantinya, jarak dua landasan harus lebih dari 1.000 meter agar dapat digunakan pesawat untuk mendarat,” ujar Asrori.
Mengenai layanan airport helper, Asrori menyatakan, saat ini sedang menuju ke arah terwujudnya layanan tersebut.
“On the track, Kami telah menggandeng beberapa mitra untuk penyediaan jasa airport helper. Sehingga dalam beberapa waktu kedepan, diseluruh Terminal, Jasa Porter berbayar tidak akan ada lagi. Semua kita sediakan airport helper” imbuh Asrori.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide dan implementasi airport helper itu. Ini bagian dari langkah excellent services yang disediakan Angkasa Pura, untuk salah satu customers-nya, yakni penumpang.
“Bagus! Pengguna jasa transportasi udara semakin yang melalui terminal atau bandara merasa sangat nyaman dan aman,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata.
Kedua, juga customers yang lain, maskapai penerbangan. AP II membebaskan landing fee bagi maskapai yang nge-RON (Remind Over Night) di luar Soekarno Hatta Airport. Mereka menjanjikan insentif untuk menginap (RON) di 12 bandara lain, di luar Cengkareng, yang sama-sama di bawah pengelolaan Angkasa Pura 2.
“Bandara adalah first impression, pertama kali orang melihat dan menginjakkan kaki di tanah air, melalui bandara. Kalau disapa ramah sejak di bandara, maka seluruh wajah Indonesia akan ramah dan baik,” pungkas Arief Yahya. [Asa/Viva]