[CITIZEN JOURNALIST] 754 Rumah Porak-Poranda Diterjang Puting Beliung

SIDOARJO – Mendekati akhir tahun, bencana kembali melanda kampung halaman. Dahsyatnya tiupan angin puting beliung yang memporak-porandakan 606 rumah terjadi kemarin (22/11) sore di tiga Desa di wilayah kawasan Kecamatan Waru Sidoarjo.Ketiga desa tersebut adalah Tambak Rejo, Tambak Sawah dan Tambak Sumur.

Mengutip data BPBD Sidoarjo, Kerusakan paling banyak terjadi di wilayah desa Tambak Rejo, dimana terdapat 576 rumah mengalami rusak parah hingga tidak bisa ditempati lagi, menyusul kemudian Desa Tambak Sumur terdapat 128 rumah rusak, dan Desa Tambak Sawah terdapat 50 rumah mengalami kerusakan.

Disamping kerusakan fisik berupa rumah, fasilitas sosial dan infrastruktur lainnya, bencana angin puting beliung juga memakan korban 30 orang terluka.

Di desa Tambak Rejo, keseluruhan rumah yang rusak termasuk kategori rusak berat. Atap rumah lepas dan dinding rumah roboh, bahkan beberapa bagian dari rumah banyak yang terbang tersapu puting beliung.

Dari sederetan warga yang menjadi korban, beberapa diantaranya adalah keluarga BMI. Ada yang keluarga BMI Hong Kong, BMI Taiwan dan BMI Singapura.

Dalam sebuah laporan yang disampaikan oleh Lutvi Ni, Citizen Journalist Apakabaronline.com di Hong Kong, ditemukan seorang BMI Hong Kong yang keluarganya menjadi korban bencana angin puting beliung kemarin sore.

“Namanya Desy, mas” terang Lutvi dalam laporannya.

Dilaporkan oleh Lutvi, rumah tempat tinggal anak, serta orang tua Desy mengalami kerusakan parah. Atapnya terbang, dindingnya roboh, dan perabotan rumah kondisinya banyak yang rusak. Disamping mengalami kerugian materi, keluarga  Desy juga menjadi salah satu korban yang terluka.

Beberapa kiriman foto yang didapat dari kampung halaman, tampak kedua orang tua, anak serta tetangga Desy sedang memunguti barang-barang bekas reruntuuhan rumah mereka di lokasi bencana, mencari kemungkinan jika masih ada barang yang bisa dimanfaatkan.

Keluarga Desy, berikut para korban lainnya, terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

Entah sampai kapan.

Sampai dengan siang hari ini, sama sekali belum ada bantuan yang turun untuk korban. Padahal, sejak kemarin sore, korban yang tidak bisa lagi berteduh di rumah, tidak bisa lagi melakukan aktifitas memasak harus pasrah menunggu di sebuah bangunan Madrasah Ibtidaiyah desa setempat.

Menjelang kejadian berlangsung, Desy menuturkan kepada Lutvi, anak perempuannya beserta adik laki-lakinya sedang di dalam kamar mandi. Kedua orang tua Desy menarik mereka keluar berlari menyelematkan diri lantaran gejala amukan angin akan merusak lingkungan rumah mereka sudah terlihat jelas.

“Andai saja tidak ditarik keluar, aku tidak tahu lagi bagaimana nasib adik sama anakku itu” tutur Desy kepada Lutvi.

Saat proses menyelamatkan diri sedang berlangsung, orang tua Desy sempat tertimpa material bangunan mengenai kepalanya.

“Sekarang dijahit itu lukanya” sambung Desy.

“Aku dapat kabar sekitar jam 8 malam. Anakku bilang sekeluarga sedang ngungsi, rumahnya rusak tidak bisa masak, tidak bisa tidur. Lapar ma” cerita Desy pada lutvi.

Rumah Desy, oleh warga sekitar diyakini sebagai titik terparah yang mengalami kerusakan, sebab, berdasarkan rekaman video amatir beberapa orang netizen yang tersebar luas, titik pusaran angin pertama jatuh di titik dimana rumah Desy dan keluarganya tinggal.

Betapa berat, beban yang sedang Desy pikul sekarang. Sebelum bencana menimpa keluarga mereka, Desy menjadi tulangpunggung bagi kedua orang tuanya dan keempat adiknya. Desy merupakan anak pertama dari 5 bersaudara.

Melalui penayangan artikel berita ini, Lutvi berharap, adanya solidaritas sesama BMI Hong Kong untuk membantu kampung Tambak Rejo yang sedang mengalami musibah. [Asa/Lutvi]

Simak Videonya DISINI        

Artikel ini merupakan kiriman Citizen Journalist Apakabaronline.com. Setiap pembaca berkesempatan bisa menjadi Citizen Journalist Apakabaronline.com dengan mengirimkan informasi yang didapat dilapangan ke inbok fanspage Facebook Apakabar Plus atau melalui nomer whatsapp +6285755643494