DIDAMPINGI STAF KJRI HONG KONG YANI RASTA AKHIRNYA PULANG KE TANAH AIR
3 min readLAI CHI KOK – Kisah Yani Rasta, anak buah kapal (ABK) berbendera Taiwan yang telantar di Hong Kong karena sakit, berakhir happy ending. Selasa (13/3), didampingi seorang staf KJRI Hong Kong, pria 46 tahun itu telah diantar pulang ke Tanah Air. Pelaut asal Indramayu – Jawa Barat tersebut langsung diserahterimakan kepada pihak keluarga di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, disaksikan perwakilan dari BNP2TKI dan perusahaan perekrut PT Alinda Prima Sentosa.
Seperti ApakabarOnline.com wartakan, kisah malang yang menimpa Yani Rasta diawali pada saat kepulangannya dari Taiwan ke Indonesia pada 15 Februari 2018. Saat transit di Hong Kong, Yani yang sedang dalam kondisi sakit stroke tak diperbolehkan melanjutkan perjalanan oleh pihak penerbangan dan Imigrasi. Yani kala itu tiba bersama Haryono, teman seperjalanan yang baru ia kenal di Bandara Taiwan.
Transit Di Hong Kong, PMI Asal Indramayu Dilarikan Ke Prince Margareth Hospital Karena Stroke
Yani Rasta kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Princess Margaret Hong Kong untuk beroleh perawatan. Kondisinya cukup memprihatinkan, lantaran bagian tubuh sebelah kiri lumpuh total. Sempat telantar di rumah sakit karena tak punya kenalan di Hong Kong, Yani dan Haryono tertolong setelah akhirnya bertemu dengan pekerja migran Indonesia (PMI) yang kemudian membawanya pada Wulan dari Yogya International Club (YIC) yang meneruskannya ke KJRI Hong Kong.
Dalam rilis yang diterima ApakabarOnline.com, KJRI menyebutkan, menindaklanjuti permasalahan ini, pihaknya telah melakukan pendampingan dan berkomunikasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei untuk meminta pertanggungjawaban dari agen yang bersangkutan. Secara paralel, KJRI juga meminta BNP2TKI dan BP3TKI Jakarta untuk membantu mengurus hak-hak Yani dan pengobatan lanjutan di Indonesia.
Yani Rasta, seperti diketahui, bekerja sebagai ABK berbendera Taiwan, FV Jing Man. Selama tujuh bulan bekerja di kapal itu, Yani telah tiga kali mengalami serangan stroke. Karena penyakitnya semakin parah, agen perekrut Yani lalu memulangkan dirinya. Tetapi karena kondisinya tak memungkinkan untuk terbang, Yani tertahan di Hong Kong dan mendapatkan perawatan hingga kondisinya membaik.
Yani tentu sangat bersyukur, ia akhirnya bisa kembali ke Tanah Air, menyusul Haryono yang sudah lebih dulu pulang pada 23 Februari lalu. Kepada ApakabarOnline.com yang menemuinya menjelang terbang, Yani merasa Allah swt telah memberinya jalan keluar terbaik. ”Ternyata penundaan kepulangan saya yang ditahan di bandara, karena Allah akan memberi kesembuhan buat saya,” tuturnya.
Memilukannya Nasib Yani, Dalam Kondisi Menderita, Malah Dimaki Sesama PMI
Sudah begitu, selama di rumah sakit, ia merasa sangat terbantu oleh kehadiran banyak teman PMI yang – secara bergantian – membezuk, menghibur, dan memberinya semangat. Yani juga merasa telah diperlakukan dengan baik oleh dokter dan suster yang merawatnya. ”Tidak saya sangka, perawatan yang saya terima ternyata baik sekali. Setiap hari saya diterapi hingga saat ini saya sembuh dan bisa berdiri sendiri,” ujarnya.
Ketika masuk rumah sakit, Yani bukan saja sulit bicara dan tak bisa menelan makanan. Kaki dan tangan pun tak bisa digerakkan. Kini, semua keluhan itu sudah hampir tak ada. Sesampai di Indonesia, Yani pun bertekad hendak melanjutkan terapi. Bahkan, siap menularkan ilmu dan pengalaman diterapi kepada siapa saja di Indonesia yang membutuhkan.
Di ujung pertemuan, Yani Rasta menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya selama dirawat di Hong Kong. Di antaranya adalah KJRI Hong Kong, Wulan dari YIC, Reta, Mila, Asih, Bunda Mia, serta ApakabarOnline.com yang rutin mengunjunginya. ”Juga teman-teman PMI yang sudah membezuk dan memberi semangat. Saya sangat bahagia bisa sembuh. Semoga Tuhan membalas kebaikan teman-teman,” pungkas Yani. [Emma]