December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Heboh, Uang PMI Asal Blitar Raib Di Rekening BRI, Disangka Skimming, Ternyata …

2 min read

Beberapa hari lalu, dana belasan nasabah yang tersimpan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kediri, Jawa Timur mendadak hilang. Uang tabungan milik nasabah itu tiba-tiba berkurang dengan variasi antara Rp 500.000, Rp 4 juta, bahkan ada juga yang mencapai Rp 10 juta.

Setelah diselidiki, para nasabah tersebut telah menjadi korban skimming. Hebohnya berita hilangnya dana nasabah BRI di Kediri membuat nasabah BRI lain menjadi was-was. Nasabah BRI lainnya yang merasa kehilangan uang juga langsung melapor.  Tak terkecuali seorang nasabah BRI asal Blitar yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia satu ini.

Dilansir dari Kontan.co.id nasabah bernama Lukas, yang saat ini bekerja di Malaysia melaporkan rekening BRI-nya dibobol.  Laporan tersebut muncul karena saldo rekening tabungannya hilang secara tiba-tiba. Pihak BRI lalu melakukan pengecekkan.

Menurut Indra Utoyo, Direktur Perbankan Digital dan Teknologi Informasi BRI, hal ini bukan karena skimming.

“Orang yang mengaku kehilangan uang karena kejahatan skimming ini ternyata uangnya diambil istrinya,” kata Indra dalam konferensi pers, Kamis malam (15/3/2018).

Tak hanya itu, ada juga nasabah BRI lain yang mengaku korban skimming. Namun setelah di cek, dia ternyata lupa mengambil uangnya di bulan sebelumnya.

Menurut Indra, jika terbukti dana nasabah hilang karena kejahatan skimming, BRI tak akan ragu untuk menggantinya.  Untuk memastikan hal ini, BRI harus menginvestigasi masing-masing kejadian.

Dikutip dari TribunMedan.com, Direktur Utama BRI, Suprajarto menanggapi praktik skimming atau tindakan pengkloningan data nasabah pada Kamis (15/3/2018).

“Kita akan rutin patroli, setiap hari, kita ambil dari outsourcing untuk patroli.  Kalau orang kita tidak mungkin, karena ini harus setiap hari dicek,” kata Suprajarto.

Menurut Suprajarto, selain patroli, BRI juga terus meningkatkan keamanan sistem teknologi informasi. BRI juga akan melakukan monitoring terhadap transaksi yang mencurikan.

“Kita sudah lengkapi dengan beberapa teknologi yang semakin (canggih), karena kejar-kejaran sama penjahat, kita kencang, dia juga kencang,” ujarnya.

Komisaris Utama BRI, Andrinof Chaniago, menambahkan penjahat di mana-mana lebih dahulu berinovasi dan perbankan menjadi salah satu sasarannya. Menurut Andrinof, pihak perbankan perlu menerapkan langkah keamanan yang dapat mencegah kejahatan keuangan.

“Di internal kita cepat membaca atau menyiapkan pertahanan teknologi, jadi ini (kejahatan skimming) bukan virus.

“Ini bagaimana orang mengacak-acak sistem, jaringannya dibaca dan dia menyedot data,” kata Andrinof.

Andrinof menjelaskan, nasabah-nasabah yang kehilangan dananya akibat dari skimming pasti akan diganti oleh BRI secara utuh dan proses yang cepat.

“Kebijakan kami jelas, kalau bukan kesalahan nasabah otomatif diganti, kalau kesalahan nasabah itu enggak diganti, skimming ini nasabah menjadi korban, kami ganti,” ujar Andrinof.

Polda Metro Jaya berhasil memecahkan misteri hilangnya saldo nasabah Bank BRI secara misterius beberapa hari terakhir. Polisi pun menangkap lima sindikat pembobol saldo nasabah BRI dengan modus skimming.

Para pelaku ditangkap  dibeberapa lokasi berbeda. Pertama di De Park Cluster CajuPati Blok AB6 Nomor 3 Serpong, Tangerang Banten. Kemudian di Perumahan Bohemia Vilage 1 Nomor 57 Serpong, Tangerang. Lalu di Hotel Grand Serpong Tangerang, serta di Hotel De Max Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. []

Advertisement
Advertisement