JELLY DI MESIN CUCI
2 min readPerkenalkan namaku Chloe. Aku bekerja mengasuh orangtua atau loyanka. Yang kujaga seorang kakek berusia 97 tahun. Masih bisa jalan meski tertatih-tatih. Jangan tanya susahnya menjaga orangtua, ya! Kalian yang mempunyai job sama pasti mengalami, susah tidur, makan hati menghadapi kerewelannya. Bahkan mungkin ada yang pernah dipukul! Aku juga pernah ditendang Kakek sampai pinggangku sakit beberapa hari. Gara-gara aku memaksanya mandi. Tetapi aku maklum, selain pikun tingkah manula biasanya akan kembali seperti anak kecil. Itu sudah risiko yang harus kita hadapi.
Malam itu aku bermaksud membasuh tubuhnya. Karena musim dingin yang menusuk tulang, aku nggak berani memandikannya. Membujuk Kakek berganti baju bukanlah pekerjaan mudah. Aku harus merayu sampai memohon-mohon agar mau menuruti keinginanku. Tapi iya itu, semakin dipaksa, dia akan semakin berang. Tumben, kali ini dia nurut. Apa yang kubilang didengarnya, bahkan juga mengajakku bercanda. Tampak jelas banget suasana hatinya lagi baik. Betapa aku lega dan bahagia.
Baju dan celana rangkap tiga yang membalut tubuh Kakek satu persatu aku lepas, lalu kutaruh teronggok di lantai, kemudian membasuh tubuhnya dengan air hangat. Setelah bersih, kululurkan lotion ke seluruh tubuh biar kulitnya halus dan wangi. Setelah itu, Kakek duduk di kursi dan kuhidangkan sesuatu untuknya. Dia makan dengan lahap. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih berkali-kali sehabis aku melakukan sesuatu untuknya. Gemes deh melihat Kakek manis begini.
Saking senangnya hati ini, senyumku menghiasi wajah. Tak terasa mulut pun bersenandung. Sambil menunggu Kakek menghabiskan makanannya, aku angkat onggokan baju kotor di lantai ke mesin cuci, lalu memencet tombol on. Mulailah mesin cuci bekerja. Suara derungnya mengiringi lagu yang kunyanyikan. Masak iya, sih? Emang ada lagu yang cocok dengan irama derungan mesin cuci? Ngaco aja, deh! Huahaha.
Empat puluh lima menit berlalu, terdengar suara, ting klung…ting klung…tandanya mesin cuci berhenti bekerja. Aku bergegas, bermaksud mengangkat pakaian untuk dikeringkan. Tapi, alamaaaak! ”Apa ini…?” Mataku terbelalak. Di pinggir tabung mesin cuci mengabang dan menempel semacam jelly di antara gelembung busa sabun.
Aku bingung, lalu berpikir sejenak, ”Oh, my God!” Aku menepuk jidatku sendiri. Ternyata tadi lupa memisahkan diaper yang tersembunyi di antara pakaian kotor Kakek sebelum menaruhnya ke dalam mesin cuci. Hadeuh, rona sumringah di wajahku berubah manyun ketika melihat celana hitam Kakek penuh serabutan kapas menempel. Lesu, deh! Bagaimana cara membersihkannya, ya? Pernahkah kalian mengalami kejadian seperti ini, Kawan? (Nana J.)