April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Letusan Gunung Sinabung Baru Saja Membumbung, Awan Pekat Gelapkan Jagat Sebagian Sumatera

2 min read

Karo – Aktivitas erupsi Gunung Sinabung kembali terjadi. Gunung api di Kabupaten Karo Sumatera Utara ini, kembali meletus dan melontarkan abu vulkanik.

Laporan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu 2 Agustus 2017, Gunung Sinabung kembali memuntahkan abu vulkanik hingga setinggi 4.200 meter.

Letusan abu vulkanik berwarna pekat ini, kata Sutopo, juga disertai oleh keluarnya awan panas. “Luncuran awan panas sejauh 4,5 kilometer ke Tenggara Timur,” kata Sutopo di akun Twitter resminya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga saat ini masih terus memantau erupsi tersebut untuk memberikan informasi ke masyarakat di Provinsi Sumatera Utara.

“Iya pagi ini erupsi terus terjadi. Kita masih mendata dan memantau erupsi dari kamera,” jelas Kepala Pos Sinabung Armen Putra.

PVMBG juga masih menganalisis penyebab gunung level 4 (awas) itu erupsi hebat pagi tadi. Sejak Selasa, 1 Agustus 2017 malam, Sinabung sudah beberapa kali meluncurkan awan panas.

“Pagi ini sudah lebih kurang 20 kali erupsi. Erupsi mengeluarkan abu vulkanis. Arah angin yang membawa abu ke Kabanjahe. Saat ini abu vulkanis masih turun di Karo,” kata Armen.

Erupsi terbesar terjadi berturut-turut pada pukul 00:14, 08:09. 09:12, 09:21, 09:29, 09:36, 09:48, dan 10:00 WIB.

Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung PVMBG, erupsi terbesar terjadi pada pukul 10.00 WIB dengan jarak luncuran awan panas sejauh 4.500 meter (4,5 Km) ke arah tenggara-timur, dan ketinggian kolom abu 4,2 Km dengan gempa vulkanik selama 553 detik.

Sedangkan erupsi pada pukul 09.36 WIB dengan jarak luncuran awan panas sejauh 3.200 meter (3,2 Km), ketinggian kolom abu setinggi 2.000 (2 Km) meter. Abu vulkanik terbawa angin mengarah ke selatan, dengan gempa vulkanik selama 475 detik.

“Masyarakat dan wisatawan jangan melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Sinabung,” imbaunya.

Dalam laporan ini, juga disebutkan bahwa kondisi saat ini adalah telah terbentuknya penumpukan endapan di kawasan Bendungan Sungai Laborus. Sehingga, bisa membahayakan bagi warga.

Sebab, sewaktu-waktu ketika bendungan tidak mampu lagi menampung endapan, maka akan berpotensi banjir. “(Ada potensi) lahar, atau banjir bandang ke daerah hilir,” tulis laporan tersebut. [Asa/LP6/V]

Advertisement
Advertisement