December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Majikan Kejam, Siksa Unidah Hingga Alami Kelumpuhan

2 min read

INDRAMAYU – “Hampir seluruh tubuh saya penuh luka memar dan yang paling sakit di tulang leher, karena sering ditendang dari belakang saat sedang menyetrika baju,” papar Unidah saat mengawali percakapan dengan awak media pada Senin (29/01) kemarin.

Unidah, perempuan pekerja migran Indonesia asal Desa Dadap Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pulang dalam kondisi lumpuh, akibat sering disiksa oleh majikan perempuannya saat bekerja di Malaysia.

Dikutip dari kantor berita Antara, Unidah mengakui sering dipukul, ditendang, bahkan kepalanya dijambak-jambak kemudian dibentur-benturkan ke tembok oleh majikan. Padahal ia merasa tidak melakukan kesalahan.

Meski dalam kondisi sakit, Unidah dipaksa untuk tetap terus bekerja. Selama sakit majikan belum pernah membawanya ke rumah sakit maupun klinik untuk berobat, sehingga dirinya terus menerus minta untuk dipulangkan.

“Saya minta dipulangkan, karena saya sudah tidak lagi kuat menahan rasa sakit dan sudah tidak berdaya serta saya pun tidak mau jika nanti mati di Malaysia,” tuturnya.

Sementara iti Warsidi (49), ayah kandung korban menagatakan, anaknya bekerja sebagai PMI ke Malaysia awalnya direkrut oleh Asmari, sponsor warga Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pada tanggal 10 April 2016, Unidah diterbangkan ke Malaysia oleh PT Bina Gala Mitra beralamat di jalan Raya Hankam, Gang Sasak Jikin, No 9A Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.

“Anak saya kerja selama kurang lebih satu tahun setengah,” katanya.

Dia menambahkan, pada Sabtu tanggal 27 Januari 2018, dalam kondisi sakit, anaknya dipulangkan melalui Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Koordinator tim advokasi SBMI Cabang Indramayu, Samudi menyampaikan pihaknya dalam waktu dekat akan membawa korban terlebih dahulu untuk berobat dan kemudian baru akan meminta pertanggungjawaban dari pihak perekrut.

“Rencana secepatnya akan kami bawa Unidah ke RSUD Indramayu untuk diobati, kasihan korban selama sakit belum pernah dibawa berobat,” tuturnya. [Asa]

 

Advertisement
Advertisement