[PRAY FOR JAWA TIMUR] Usai Meledak Di Surabaya, Teror Bom Kembali Meledak Di Sidoarjo
2 min readSIDOARJO – Rentetan teror di Jawa Timur belum usai. Setelah bom menyerang tiga gereja di Surabaya, bom kembali meledak di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo pada Minggu (13/5) malam.
Informasi yang dihimpun di lokasi, ledakan pertama kali terdengar sekitar pukul 20.30 WIB. Salah seorang warga rusunawa, Kasmadi, 50, menceritakan bagaimana kerasnya ledakan.
“Kencang ledakannya. Satu kali. Begitu dengar itu saya langsung cek,” cerita Kasmadi sebagaimana diberitakan oleh Jawa Pos.
Ledakan tersebut berasal dari lantai 5 Blok B Rusunawa. Kasmadi sendiri tinggal di Blok A. Setelah turun dari kamarnya, Kasmadi sudah melihat para warga bergerombol di depan Blok B.
Dia lantas berinisiatif masuk ke dalam kamar sumber ledakan.
“Saya nggak sempat ingat kamarnya nomor berapa. Yang jelas sebelum saya masuk sudah ada sekuriti yang ngecek,” tambahnya.
[PRAY FOR JAWA TIMUR] Bom Sidoarjo Terkait Dengam Bom Surabaya, Berikut Fakta Kronologisnya
Begitu masuk ke dalam, sudah ada seorang laki-laki yang terkelungkup berlumuran darah. Lelaki tersebut masih bernafas saat Kasmadi masuk, meskipun tersengal-sengal.
Kasmadi mengatakan, sekuriti rusunawa sempat mengatakan bila ledakan tersebut berasal dari tabung elpiji. Namun dirinya tidak langsung percaya. Dia melihat tabung elpiji di kamar itu masih utuh.
Matanya kemudian melihat sebuah tas ransel.
“Saya lihat ransel itu ada sumbunya. Itu bom, masih aktif,” lanjut Kasmadi.
Kasmadi tidak mengetahui siapa nama penghuni kamar tersebut. Dia tidak hafal. Yang jelas, laki-laki tersebut sudah tinggal lama di rusunawa tersebut. Sekitar tiga tahun. “Dia jarang berbaur sama warga,” katanya.
Hingga pukul 22.40 WIB, polisi belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait ledakan di rusunawa tersebut. Dari pantauan JawaPos.com, tim Gegana sudah tiba di lokasi. Mereka membawa peralatan penjinak bom.
Saat ini, TKP masih disterilkan. Para warga dievakuasi keluar rusunawa. Jurnalis Jawa Pos menuturkan telah mendengar sendiri empat kali suara ledakan sekitar 22.43 WIB, yang diduga berasal dari bom yang sedang dijinakkan oleh Gegana.
Pelaku Diduga Warga Tandes Surabaya
Berdasar keterangan Bagian Administrasi Kantor Pengelola Rusunawa Wonocolo Lidya Susanti, penghuni kamar tersebut atas nama Anton sebagai Kepala Keluarga (KK).
“Di kamar itu ada empat orang,” terangnya kepada wartawan, Senin (14/5) dini hari.
Lidya mengatakan, ledakan terjadi setelah para warga menunaikan salat Isya.
“Tiba-tiba ada ledakan dari kamar pak Anton,” tambah perempuan berusia 28 tahun itu.
Anton diketahui tinggal bersama istri dan dua anak perempuannya. Dari catatan, Anton merupakan warga Manukan Kulon, Tandes, Surabaya. Dia menempati Rusunawa Wonocolo sejak 2015 lalu.
“Dia jualan kue keliling. Sedangkan anaknya masih sekolah,” lanjut Lidya.
Informasi yang beredar di warga, putri Anton sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Siti Khadijah, Sepanjang, Sidoarjo. Anton diduga sudah mengembuskan nafas terakhir.
Hingga berita ini ditulis, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman masih berada di lokasi. Beberapa kendaraan taktis sudah memasuki area rusunawa. [Sofyan]