PRESS RELEASE KULIAH UMUM KEBANGSAAN – WARGA NEGARA INDONESIA DI HONG KONG
2 min read
Hong Kong 20 Agustus 2017, Aliansi Kebangsaan untuk Indonesia “AKU INDONESIA” dengan dukungan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia dan berbagai pihak lainnya menyelenggarakan KULIAH UMUM KEBANGSAAN dan di hadiri oleh lebih dari 800 orang WNI yang saat ini sedang bekerja atau menetap untuk sementara di Hong Kong.
Kuliah Umum kebangsaan ini diselenggarakan dalam rangka merespon keprihatinan akan adanya informasi keterlibatan Buruh Migran Indonesia di Hong Kong yang telah turut serta mendukung langsung ataupun tidak langsung gerakan terorisme dan aksi-aksi kekerasan berbasis agama, suku, dan pandangan politik.
Hadir dalam acara, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengantarkan materi dari perspektif budaya. Dedi menjelaskan bahwa “Indonesia merdeka karena banyaknya orang berkorban jiwa dan raga dan harga diri bangsa hanya bisa kembali tegak dengan adanya orang-orang yang mencintai Indonesia”. Lebih lanjut ia menyinggung mengenai watak materialisme yang juga turut serta mengaburkan nilai-nilai kebangsaan, karenanya manusia menjadi lupa akan jati diri bangsa.
Sementara Haerul Amri, Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor mengajak peserta untuk mengingat sejarah gerakan Islam di Indonesia dan kontribusinya dalam memerdekakan dan mendirikan bangsa Indonesia. Untuk itu ia juga mengingatkan bahwa NKRI berdasarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah capaian final perjuangan seluruh rakyat Indonesia termasuk umat Islam. Seluruh aspirasi umat Islam harus diletakkan dalam kerangka NKRI sebagai mu’âhadah wathaniyyah (konsensus nasional) yang harus dijaga dan pertahankan sampai kapan pun.
Karyono Wibowo, peneliti senior Indonesia Publik Institute lebih lanjut menjelaskan tentang empat pilar kebangsaan yang harus menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu ia mengusulkan pentingnya revitalisasi Pancasila agar bangsa Indonesia tetap memiliki daya tahan dan tidak mudah digoyangkan oleh paham-paham terorisme dan kekerasan berbasis agama, suku dan pandangan politik.
Kuliah umum ditutup dengan Deklarasi Kebangsaan yang dibacakan oleh salah satu Buruh Migran Indonesia dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir. Dalam deklarasi tersebut, seluruh peserta yang hadir bersama-sama bertekad dan mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia untuk dapat bahu membahu menanamkan dan mengejawantahkan jiwa dan semangat patriotik dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka menegakan keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.[KJRI/AKU/APK]