Salah Bikin Paspor, Pejabat Taiwan Ini Langsung Mundur
2 min readTAIWAN – Kementerian Urusan Luar Negeri (MOFA) Taiwan harus menanggung malu. Mereka ngeyel tidak ada kesalahan pada gambar di halaman e-paspor atau paspor biometrik edisi terbaru saat warganet mengingatkannya. Tetapi, berselang sehari, MOFA mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Gambar yang tertera di paspor seharusnya Terminal 1 Bandara Internasional Taoyuan di Taipei, tetapi ternyata malah gambar Bandara Internasional Dulles, Washington, Amerika Serikat (AS).
Pada Selasa (26/12) MOFA menyatakan, 285 paspor yang sudah telanjur dikeluarkan akan ditarik kembali. ’’Penduduk Taiwan tertidur dan bangun sebagai warga Amerika,’’ ujar salah seorang warganet yang mengkritik MOFA di Weibo.
Dilansir dari beberapa media lokal Taiwan, bahwa warganet mulai mendeteksi kesalahan gambar itu sejak Senin (25/12). Ada yang mengunggah gambar paspor baru tersebut di Facebook disertai foto Bandara Internasional Dulles, Washington, di sampingnya.
Hasilnya sama persis. ’’51st states of America (negara bagian ke-51 Amerika),’’ tulis si pengunggah sebagai caption fotonya untuk mengkritik pemerintah Taiwan. Padahal, AS hanya memiliki 50 negara bagian.
Dalam konferensi pers, MOFA mengungkapkan bahwa desainer paspor baru itu mencari inspirasi di dunia maya. Alih-alih mengambil foto pemandangan atau bandara di Taiwan, dia malah memilih foto Bandara Internasional Dulles.
Tidak diungkapkan siapa desainernya dan bagaimana dia bisa tidak mengetahui bandara yang akan dijadikan model.
’’Total, sudah ada 200 ribu e-paspor baru yang sudah dicetak, tapi itu tidak akan ditarik ataupun dihancurkan karena hal tersebut akan membuat orang yang mengajukan menunggu terlalu lama,’’ ungkap MOFA sebagaimana dilansir oleh Taiwan News.
Namun, pernyataan itu juga ditarik lagi beberapa jam kemudian. MOFA menegaskan, semua paspor yang salah akan ditarik dan dihancurkan. Orang yang mengajukan paspor akan diberi stok lama yang masih ada.
Paspor dengan desain baru akan dicetak ulang. Diperkirakan, dibutuhkan waktu selama sebulan untuk menyelesaikan pencetakan ulang tersebut.
Diberitakan oleh jaringan Oriental, akibat insiden ini, Chen Huayu, direktur departemen luar negeri Taiwan, langsung mengundurkan diri sebagai tanggung bentuk tanggung jawab moral atas kelalaian instansi yang dipimpinnya. [Asa/Net]