April 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

UMJ Tawarkan Kuliah Gratis Pada Anak PMI

2 min read

Kota Kinabalu – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) sebagai salah satu lembaga dibawah naungan Ormas Besar, Muhammadiyah mewujudkan kepeduliannya akan kepastian pendidikan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di prograam Sekolaah Indonesia Luar Negeri (SILN) agar bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi sehingga dalam menapaki masa depan, anak-anak PMI bisa secara ideal mendapat bekal keilmuan yang mapan.

Hal tersebut, disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof DR Syaiful Bakhri SH MH dalam salah satu rangkaian kunjungannya ke Sabah, 7-9 Desember kemarin.

“Anak-anak PMI dari SILN mana saja di Kinabalu, bisa kami terima menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan biaya nol atau gratis. Bisa memilih fakultas aatau jurusan apa saja sesuai kemampuan termasuk kedokteran dan Jurusan Agama Islam. Syaratnya, calon mahasiswa/mahasiswi harus hafal Al-Qur’an” tegas Prof Syaiful.

Tawaran beasiswa tersebut tentu disambut gembira oleh ratusan murid di SILN Kinabalu. Konjen KJRI Kinabalu, Akhmad DH Irfan,  yang saat itu ikut mendampingi rombongan UMJ, menyatakan, meskipun saat ini belum ada siswa yang hafal 100% Al-Qur’an, tawaran dari UMJ dia yakini akan menjadi spirit bagi siapa saja yang ikut menjalankan praktek belajar mengajar di SILN Kinabalu agar lebih memperhatikan menghafal Al-Qur’an.

“Ini harapan baru, semangat baru, bagi seluruh siswa disini. Selama ini belum pernah adaa prograam beasiswa yang ditawarkan ke mereka. Bahkan, sepertinya ini Universitas pertama yang berani dan peduli pada pendidikan anak PMI” terang Akhmad DH melalui rilis dari KJRI Kota Kinabalu.

Usai menyatakan secaraa lisan didepan forum, Rektor UMJ kemudian memperkuat pernyataannya tersebut dengan membuat MOU antaraa UMJ dengan SILN yang diwakili oleh KJRI Kinabalu.

Di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu, terdapat 500 ribuan PMI yang sebagian besar hidup sekeluarga, berumah tangga di tempat tersebut. Statusnya yang WNI, membuat anak-anak mereka tidak bisa mengakses pendidikan yang disediakan oleh pemerintah negara setempat. Hal ini yang disinyalir menjadi penyebab utama, ribuan anak-anak PMI tidak bisa mengenyam pendidikan.

Melalui program Community Learning Centre (CLC), pemerintah merangkul berbagai pihak berusaha mengurai sedikit demi sedikit permasalahan tersebut. Setidaknya saat ini di wilayah KJRI Kota Kinabalu telah ada 219 CLC (Community Learning Centre) dan telah menampung lebih dari 24 ribu anak-anak PMI. [Asa/KJRI Kinabalu]

Advertisement
Advertisement