Upgrading Capacity PMI Itu Penting Dalam Melakukan Perlindungan
3 min readCAPE TOWN – Perlindungan Anak Buah Kapal Indonesia yang dilakukan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Cape Town. Tahun 1994, KJRI Cape Town telah memfasilitasi ABK-ABK Indonesia yang singgah di Pelabuhan Cape Town dengan berbagai layanan, mulai dari pelatihan, pelatihan bahasa Inggris, dan pelatihan keterampilan hidup. Rencana keemasan, pelatihan life skill yang akan dikembangkan untuk dapat mencakup informasi yang berhubungan dengan hukum, hak-hak ABK, atau ABK teknik yang diperlukan mereka untuk melaut.
Interaksi para ABK Indonesia yang difasilitasi oleh KJRI Cape Town tidak hanya terbatas pada hal-hal di atas. Pada bulan puasa, misalnya, KJRI menyediakan seramah keagamaan atau ifthar bersama. Pada hari-hari besar kenegaraan, mereka diundang oleh KJRI Cape Town untuk dapat beramah tamah dengan keluarga WNI di Cape Town sambil menyicipi makanan-makanan Indonesia yang mereka rindukan.
Pada setiap sesi pertemuan yang dihadiri oleh para ABK Indonesia yang singgah di Cape Town, rata-rata jumlah mereka kurang lebih mencapai 60 orang. Jumlah tersebut sebenarnya fluktuatif dan tergantung musim. Pada bulan-bulan tertentu, seperti bulan April sampai dengan bulan Oktober. Jumlah ABK biasanya meningkat. Permasalahan pendataan yang masih mengganggu KJRI Cape Town. Hal ini dilakukan oleh tamu sumber daya manusia dan infrastruktur.
Namun, semenjak bulan November 2017, masalah infrastruktur tidak tersedia lagi bagi KJRI Cape Town untuk dapat mendata secara nyata jumlah ABK yang singgah di pelabuhan Cape Town. Kehadiran Indonesian Seafarer’s Corner (ISC) atau rumah singgah ABK dapat menjadi solusi. ISC dapat menjadi tempat untuk layanan ABK sebagai tempat yang terjangkau oleh ABK-ABK yang sedang singgah di pelabuhan Cape Town (berada di area pelabuhan). Dengan demikian, jumlah ABK Indonesia yang sedang berada di Cape Town dan melapor pun akan lebih mudah termonitor. Apalagi, interaksi para ABK Indonesia dengan KJRI Cape Town pun tidak lagi terbatas tatap muka, juga tidak melalui media whatsapp group .
Biasanya para ABK menghabiskan waktu sakit untuk bekerja dengan misi di Mission to Seafarers – pusat kegiatan ABK dari berbagai negara yang berlatar belakang Cape Town. Namun, kini para ABK Indonesia sudah memiliki ruang berkomunitas sendiri di ISC.
Aktivitas ABK Indonesia di ISC pun pada akhirnya dimulai pada tanggal 21 Maret 2018. Seminggu sebelumnya, kelas life skills yang biasanya terlaksana pada hari Rabu di suatu ruangan khusus yang bertempat di Mission to Seafarers tidak dapat menampung lagi jumlah ABK Indonesia yang sedang singgah di Cape Town . Peserta kelas life skills mencapai jumlah 35 orang dan memiliki kecenderungan meningkat menjelang bulan April. Pada saat yang sama, KJRI Cape Town memutuskan untuk memulai pendataan ABK dan kelas life skills ke ISC.
Antusiasme ABK Indonesia sangat terlihat kompilasi dari kelas life skills pertama pada hari Rabu, 21 Maret 2018 tersebut. Jumlah mereka membludak hingga 51 orang ABK. Semangat mereka yang tinggi untuk diakses dan diperlihatkan oleh beberapa ABK yang digunakan untuk berbagi masalah , kasus dan secara pribadi membayar kontrak dan gaji yang diterima. Di tengah-tengah kelas, Ibu Echi Ismail, seorang WNI Cape Town yang bekerja sebagai blogger makanan-makanan halal ( http://www.halaalife.com/ ), menyumbangkan nasi rames dan kue-kue jajanan pasar Indonesia yang telah melakukan kerinduan para ABK akan tanah air.
Para ABK Indonesia tersentuh saat membuat ibu Echi Ismail Menyampaikan pesan-pesan penyemangat pada saat sesi santap malam dengan mereka. “Jangan Lupa Nikmati Bapak-Bapak, kalau ada masalah apa-apa, menyerahkan saja semua kepada Allah SWT, kalian tidak sendiri, kami semua keluarga yang perlu tolong menolong,” demikian nasihat beliau.
Peran dan perluasan WNI di Cape Town seperti yang telah dilakukan Ibu Echi Ismail, didukung penuh oleh Konsul Jenderal RI di Cape Town. “WNI di luar negeri, termasuk ABK, menjadi tanggung jawab bersama, Pemerintah RI bersama-sama seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Konjen RI di Cape Town dalam berbagai sesi dengan masyarakat Indonesia di Cape Town. KJRI Cape Town mengundang banyak inisiatif kolaborasi dari WNI di Cape Town untuk memajukan dan mengembangkan ISC sekarang dan keenangan. (Sumber: KJRI Cape Town)