2 BMI Terlantar Di Bandara, Ternyata Begini Akar Masalahnya

HONG KONG – Pemberitaan tentang ditemukannya 2 BMI yang baru pertama kali datang ke Hong Kong di Bandara Chek Lap Kok Hong Kong kemarin (17/11) petang, menuai banyak kecaman. Bagaimana bisa, BMI yang baru pertama kali menginjakkan kaki, selama itu harus menunggu tanpa ada kepastian, sedangkan mereka diinformasikan dalam kondisi haus dan lapar.

Apakabaronline.com melakukan penelusuran ke Agency terkait, yaitu Overseas Employment Centre Ltd, langsung dengan pimpinannya, Mr Kitman Chung yang berhasil berkomunikasi pada beberapa waktu yang lalu. Chung, dalam penjelasannya menyatakan, bahwa 2 BMI tersebut bisa terlantar sekian lamanya di Bandara karena pihaknya tidak menerima informasi pemberitahuan akan kedatangan keduanya di Hong Kong pada saat itu dari rekanannya PT Brata Karya Indonesia di Jakarta.

LEBIH DARI 4 JAM MENUNGGU JEMPUTAN AGEN, 2 BMI INI TERLANTAR DI BANDARA KONG KONG

Chung melihat, apa yang terjadi (tidak adanya pemberitahuan dari PT BKI) merupakan hal yang serius. Kelalaian pihak BKI bagi Chung betul betul telah merugikan reputasi institusi agency yang dia pimpin.

Disamping hal tersebut, peristiwa kemarin sore juga ditumpangi kepentingan kompetitor lembaganya. Dalam persaingan bisnis, ditengarahi, apapun cara dilakukan untum memenangkan persaingan.

Sampai saat berita ini diturunkan, John Franky Satyanegara. SE,MM, yang dalam database Apakabaronline.com diketahui sebagai pimpinan dari PT BKI,  belum menjawab pertanyaan klarifikasi yang diajukan oleh Apakabaronline.com melalui inbok. Komunikasi melalui sambungan telpon sudah beberapa kali di coba, namun hasilnya nihil.

Perlu diketahui, PT Brata Karya Indonesia masuk sebagai salah satu PPTKIS yang diskorsing oleh BNP2TKI pada Desember tahun 2016. Tidak diketahui detailnya, sampai berapa lama PT BKI mendapat sangsi skorsing, yang pasti, dengan ditemukannya 2 BMI yang terlantar di Bandara Hong Kong kemarin, menjadi bukti bahwa PT BKI telah beroperasi.

PT BKI beraada di urutan nomer 29 dari 134 PPTKIS yang menerima sangsi skorsing. [Asa]