April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Eksotika Tradisi Suku Osing dan Kawah Ijen

2 min read

Kaldera biru menghampar luas akan nampak di depan mata  setelah beberapa kilo meter jauhnya menelusuri jalanan menanjak dan menurun berkelok kelok diantara rerimbunan perkebunan vanili dan hutan heterogen khas tropis. Kepulan asap putih tipis nampak menghiasi permukaan air kaldera yang menandakan air tersebut memiliki suhu diatas 400 C diatas permukaannya. Aroma belerang yang sesesekali tecium saat berhembus tertiup angin pegunungan Ijen menambah suasana alami kian terasa. Sementara itu jika anda berdiri berlawanan membelakangi arah Kaldera, terhampar luas daratan wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo yang berpagar pantai utara pulau Jawa, selat Bali dan pantai selatan.

Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen, Jawa Timur, memiliki tinggi 2368 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5466 Hektar. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Keindahan alam kawasan pegunungan Ijen akan semakin indah dan unik untuk dinikmati manakala sedang terlihat barisan penambang belerang tradisional suku Osing dengan segala tradisinya. Suku Osing menekuni profesi ini sudah turun temurun sejak pertamakali penambangan belerang ini dimulai pada jaman penjajahan belanda. Pola pertambangannyapun masih serba manual menggunakan tenaga manusia tanpa ada sentuhan teknologi mekanik modern.

Jika anda tidak menggunakan kendaraan pibadi, akses ke gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa naik angkot trayek Banyuwangi – Licin – Jambu. Dari Jambu perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan ojek atau menumpang mobil pengangkut sayur. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Alternatif rute adalah Bondowoso – Wonosari – Tapen – Sempol – Paltuding. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain pondok wisata dan warung yang menjual keperluan pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen. Dari Paltuding perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam untuk sampai kebibir kaldera. Kawasan wisata Ijen masuk dalam kategori pemula, sebab lintasan maupun jarak tempuhnya bisa dilalui oleh anak kecil dan manula. [AA Syifa’i SA]

This slideshow requires JavaScript.

Advertisement
Advertisement