Anak Mantan PMI Menjadi Salah Satu Teroris Mako Brimob
2 min read
BANDUNG – Liang lahat untuk memakamkan terduga teroris, Tendi Sumarno (23) sudah disiapkan, dan sesuai rencananya, Tensi telah dimakamkan di Kampung Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Sabtu (12/5/2018).
“Sejauh ini warga masih terima. Ustaz juga mengatakan bahwa keputusannya diserahkan kepada warga dan pemerintah setempat,” kata Ketua RT 022, Oma (50), Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Sabtu (12/5/2018).
Menurut Oma, diterimanya jenazah Tendi hanya berdasarkan pertimbangan ibu Tendi yang merupakan warga Buniara dan pertimbangan kemanusiaan.
“Kalau mengingat sikap dan perilakunya sebenarnya sudah memalukan kampung Buniara. Misalkan jika warga mengatakan jenazahnya dibuang, ya dibuang saja,” kata Oma seperti diberitakan TribunJabar, Sabtu (12/5/2018).
Kini, perempuan yang pernah transmigrasi ke Pulau Sulawasi dan baru saja pulang dari menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Timur Tengah ini bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Kota Bandung untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Ia belum percaya anaknya tewas ditembak setelah sebelumnya menusuk anggota Brimob dengan pisau disembunyikan lebih dulu di selangkangannya.
“Belum tahu,” kata Warsiti. Ketua RW setempat, Ade, mengatakan polisi sudah mendatangi rumah Warsiti.
“Polisi sudah datang, saya tadi menandatangani surat pernyataan otopsi,” kata Ade via ponselnya.
Tendi merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Bapaknya meninggal dunia di daerah transmigran sehinga keluarga Tendi kembali ke Subang saat Tendi duduk di bangku kelas 4 SD.
Densus 88 : Dian, Eks PMI, Terduga Teroris Yang Siap Ledakkan Bom Di Istana
Lantaran kondisi desakan ekonomi sekembali dari Sulawesi, sebagai janda, Warsini memilih untuk menjadi pekerja migran demi bisa mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
Tendi mengenyam pendidikan SMP hingga SMA di Kabupaten Subang dan lulus SMA pada 2013.
“Dua tahun terakhir dia kerja di proyek bangunan di Jakarta. Jarang pulang, sekalinya pulang tidak pernah lama,” kata Warsiti yang dibenarkan oleh Ade.
Sehingga, keluarga maupun warga hanya mengetahui Tendi seorang pria baik-baik. “Tapi saya tidak tahu kalau diluar bagaimana,” ujar Ade.
Warsiti mengaku selama dua tahun terakhir tidak melihat perubahan sikap pada diri anaknya. “Sejauh ini tidak ada perubahan, masih tetap anak baik, murah senyum. Selayaknya anak baik pada orang tua,” kata Warsiti.[Andrean]