April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Jadi Domestic Worker Di Fujian China, Begini Derita Vu Nam

2 min read

PHU QUOC – Korban rekrutment pekerja rumah tangga ke China ternyata bukan hanya dari Indonesia dan Filipina saja. Seorang pekerja rumah tangga yang disebut bernama Vu Nam (29) warga Phu Quoc, Vietnam dikabarkan mengalami kejadian naas selama 2 tahun bekerja di Fujian China.

Dilansir dari Nien Than Daily, Vu Nam yang terdesak kebutuhan ekonomi rumah tangganya terpaksa menerima tawaran bekerja sebagai pekerja rumah tangga dari seorang calo yang merekrut di kampungnya. Calo tersebut menjanjikan segudang harapan akan indahnya bekerja di Fujian. Vu dijanjikan akan menerima gaji sebesar 4.500 Yuan atau setara dengan Rp. 9,5 juta ditambah berbagai fasilitas dan bonus menarik lainnya. Tanpa pikir panjang, Vu yang telah mendapatkan restu dari bapaknya akhirnya berangkat ke Fujian.

68 Dari 100 BMI Hong Kong Yang Dibawa Ke China, Menderita

Vu berharap, hasil yang bisa dikumpulkan bisa untuk membangun masa depannya dan masa depan anak semata wayangnya mengingat statusnya sebagai janda, otomatis, Vu menjadi tulangppunggung bagi anaknya.

Sesampai di Fujian, Vu bekerja di sebuah rumah yang anggota keluarganya ada 3 orang dewasa dan 3 anak-anak. Akhir bulan pertama, sesuai dengan kesepakatan, Vu belum menerima gaji hingga akhir bulan ke 4 lantaran Vu memiliki hutang pada sponsor yang mengirimkannya sebagai biaya pengiriman.

Namun, saat akhir bulan ke lima, majikan Vu membayar gaji Vu jauh dibawah yang dijanjikan sponsornya. Bukan 4.500 Yuan yang dia terima, melainkan hanya 1.500 Yuan saja atau setara dengan 3,5 juta ruppiah. Saat Vu mempertanyakan, majikan Vu menjawab tidak pernah menjanjikan gaji sebesar itu, lantaran memang tidak ada kontrak yang dia tandatangani selain formulir isian untuk mengurus visa ke imigrasi.

Merasa tertipu dengan iming-iming gaji, Vu menjadi ciut semangatnya. Kinerja Vu terpengaruh dengan perasaan tersebut. Majikan Vu sering marah-marah lantaran Vu dianggap tidak becus bekerja. Kesalahan sedikit, bisa menjadi bahan omelan sampai berhari-hari. Dan berawal dari kejadian ini, jatah makan Vu hanya menjadi 1 kali saja sehari.

Hari-hari Vu di Fujian semakin bertambah suram, saat memasuki tahun kedua, majikan Vu menampakkan gejala mesum padanya. Hal ini terjadi saat gaji Vu di tahun kedua dinaikkan menjadi 2.500 Yuan.

Imigrasi Hong Kong Perketat Pengawasan Domestic Helper Yang Akan Ke China

Ketakutan Vu benar-benar terjadi. Di bulan ke 30 Vu bekerja, majikan Vu memaksa untuk melayani hasrat seksualnya. Vu diperkosa berkali-kali dalam sebulan. Semakin mendekati kontrak kerja Vu berakhir, intensitas pemerkosaan yang dilakukan majikan Vu kian bertambah parah. Vu tidak bisa melawan, Vu hanya bisa pasrah tanpa bisa mencari pertolongan. Sehari-hari, Vu tidak pernah keluar dari rumah majikannya.

Saat kontrak kerja Vu selesai, Vu memaksa untuk pulang ke Vietnam atas biaya sendiri lantaran majikan Vu memaksa Vu untuk menambah kontrak dan tidak mau membiayai ongkos pulang Vu ke Vietnam.

Sesampai di kampung halamannya, kebahagiaan Vu tiba-tiba sirrna saat memasuki bulan kedua dia berada di rumah, ternyata dalam tubuhnya tumbuh dan berkembang janin hasil pemerkosaan majikannya. Dokter yang memeriksa Vu menyatakan Vu sedang hamil 4 bulan.

Keluarga Vu kebingungan. Sampai akhirnya sebuah NGO membantu mengurai kasus yang dihadapi oleh Vu. Didampingi NGO Vietnam, kini Vu perlahan-lahan mulai memperkarakan proses perekrutannya sebab menurut NGO yang mendampingi, Vu masuk kategori korban perdagangan manusia.  [Asa/ Nien Than Daily]

Advertisement
Advertisement