April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Jumlah Paperan Meningkat, Kriminalitas di Hong Kong Juga Meningkat

2 min read

HONG KONG – Keberadaan pemohon suaka di Hong Kong jumlahnya kian tahun kian bertambah besar. Selama tahun 2017, otoritas Hong Kong, seperti diberitakan oleh Oriental Group menyebut telah menunda 12 ribu pemohon suaka. Jumlah tersebut naik sebesar 60% dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan jumlah pemohon suaka mauppun penerima suaka, membuat angka kejahatan di Hong Kong meningkat hingga 34% rata-rata setiap tahunnya. Bentuk kejahatan yang dilakukan oleh pencarri suaka maupun pemegang suaka beragam. Dari tindak pencurian, peram;pokan, perkelahian, pembunuhan, gangster, narkoba dan ancaman keamanan sosial lainnya.

Lagi, WNI Paperan Di Aniaya Pacarnya Banglades

Asisten Komisaris Pidana, Alan Chung, menyatakan, tajamnya peningkatan angka kejahatan ini disebabkan mayoritas pemegang dan pencari suaka yang sebagian besar beretnis non china, memiliki kesadaran hukum yang sangat rendah sekali.

Mengantisipasi hal demikian, kepolisian Hong Kong melakukan berbagai terobosan dan pendekatan intelijen untuk mengetahui penyebab, pola, hingga kecenderungan perilaku ilegal mereka.

Hamil 7 Bulan, WNI paperan Terlibat Jualan Barang Haram

Juru bicara pengawasan Wong Kwok-hing menyatakan, meningkatnya jumlah pemohon suaka di Hong Kong serta jumlah pemegang suaka di Hong Kong hanya akan merugikan anggaran negara Hong Kong saja. Terlepas dari apakah mereka pengungsi betulan atau pengungsi palsu, Hing mendorong pemerintah untuk melakukan terobosan agar Hong Kong tidak lagi diminati pencari suaka. Misalnya dengan cara mengurangi insentif bulanan mereka, tidak membuatkan camp dan cara lainnya.

Terjadi Lagi, WNI Paperan Di “Yak Dus” Pacarnya Kulit Hitam

“Daripada uang habis sia-sia untuk mereka yang tidak jelas, lebih baik uang digunakan untuk memperbaiki pendidikan, kesehatan, dan kemakmuran warga Hong Kong” tegasnya.

Astaghfirullah, WNI Paperan Di Hong Kong Kabur Tinggalkan Bayinya

Hing menambahkan, selain melakukan penangkapan, pemerintah juga harus berani dan segera melakukan deportasi terhadap mereka yang tidak jelas statusnya. [Asa/Oriental]

Advertisement
Advertisement