KELAMAAN DI DALAM RUANGAN, KURANG PAPARAN SINAR MATAHARI, BEGINI AKIBAT BURUKNYA
3 min readAnda tipe orang yang betah panas-panasan di luar ruangan? Atau seperti kebanyakan orang, terutama yang tinggal di kota-kota besar, Anda lebih memilih untuk menghindari sinar matahari dan berlindung dalam ruangan yang sejuk? Berteduh dari sengatan matahari memang enak. Namun, ternyata kurang sinar matahari berdampak buruk buat kesehatan.
Pekerjaan yang lebih banyak menuntut seseorang untuk terhindar dari sengatan cahaya matahari, seperti pekerja kantoran, pekerja labolatorium, pekerja rumah tangga di lingkungan bangunan gedung apartemen, hingga pengusaha online yang lebih banyak berdiam diri di dalam rumah, sekilas memang cenderung membuat para pelakunya tampak bersih penampilan dan kulitnya lantaran terbebas dari sengatan unlraviolet dalam pancaran sinar matahari, terpapar debu serta asap polusi.
Tipe manusia yang hidup dalam lingkungan seperti tersebut diataslah, merupakan kelompok manusia yang memiliki resiko burruk terhadap kesehatan karena kurangnya terpapar sinar matahari secara langsung.
Pentingnya sinar matahari untuk tubuh
Tubh tidak bisa memproduksi vitamin D sendiri. Sementara itu, asupan vitamin D dari makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian Anda. Sinar matahari bisa memberikan tambahan asupan vitamin D bagi tubuh.
Di dalam tubuh, vitamin D dibutuhkan untuk menyerap kalsium dan fosfat dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Kedua jenis mineral ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, serta otot. Jadi kalau Anda tidak pernah keluar ruangan dan kena sinar matahari sama sekali, Anda lebih rentan kekurangan vitamin D.
Apa bahayanya jika tubuh kurang sinar matahari?
Kurang sinar matahari risikonya bukan cuma kekurangan vitamin D saja. Tanpa vitamin D yang cukup, Anda jadi lebih rentan mengalami berbagai komplikasi atau penyakit yang serius. Ingin tahu apa saja dampak lainnya? Baca terus ulasan berikut ini.
- Gampang bad mood
Siapa sangka kurang sinar matahari bisa bikin Anda bad mood? Menurut sebuah penelitian dari American Journal of Geriatric Psychiatry, orang yang kurang sinar matahari jadi sepuluh kali lebih rentan mengalami depresi atau merasa gundah. Pasalnya, sinar matahari memang bisa memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh Anda.
- Berat badan naik
Untuk menjaga sistem metabolisme dan pencernaan Anda, tubuh membutuhkan senyawa kimia bernama oksida nitrat. Senyawa ini banyak ditemukan dalam radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari.
Kalau Anda kekurangan oksida nitrat, tubuh jadi lebih sulit mengendalikan nafsu makan sehingga Anda jadi makin banyak makan. Lama-lama berat badan bisa naik dan Anda berisiko mengalami kelebihan berat badan.
- Meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker
Pengaruh kurang sinar matahari terhadap risiko penyakit kronis tampaknya tidak masuk akal. Tapi rupanya para ahli dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa kurang vitamin D dari sinar matahari membuat Anda jadi dua kali lipat lebih rentan terserang penyakit jantung, kanker payudara, serta kanker prostat.
Tenang, Anda tidak perlu lama-lama berjemur di bawah terik matahari, kok. Luangkan waktu sebentar saja, yaitu kira-kira 15 menit untuk keluar ruangan dan berjemur di luar saat cuaca cukup cerah.
- Nyeri tulang
Biasanya orang dewasa yang jarang kena sinar matahari melaporkan keluhan umum, yaitu nyeri di tulang dan otot-otot di sekitarnya. Keluhan ini bisa jadi tambah parah di pagi hari. Nah, nyeri tulang ini bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin D atau kalsium. Keduanya bisa dicegah dengan cara berjemur di bawah sinar matahari selama beberapa menit tanpa tabir surya.
- Gampang sakit
Menurut seorang pakar dari Boston University Medical Center, dr. Michael Holik, kurang sinar matahari bisa membuat Anda mudah terserang infeksi serta penyakit. Ini karena vitamin D yang terkandung dalam radiasi UV matahari bisa membantu kerja sistem imun Anda. Jadi, kurang vitamin D bisa melemahkan kekebalan tubuh sehingga Anda pun gampang sakit.
- Susah tidur
Setiap organ tubuh Anda bekerja secara otomatis berdasarkan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Jam biologis ini diatur antara lain oleh cahaya matahari. Kalau Anda kelamaan berada di dalam ruangan dengan penerangan buatan (lampu), jam biologis Anda akan kacau karena tidak bisa membedakan kapan pagi, sore, atau malam.
Ketika sudah tiba waktunya tidur, Anda jadi tidak mengantuk sama sekali. Pasalnya, tubuh tidak benar-benar menerima sinyal bahwa sekarang sudah malam dan saatnya beristirahat.
- Rentan radang sendi
Orang yang kekurangan asupan vitamin D lebih rentan mengalami radang sendi psoriasis (psoriatic arthritis). Peradangan ini terjadi ketika sistem imun menyerang persendian Anda sendiri. Gejalanya antara lain nyeri sendi, pembengkakan, dan peradangan di kulit atau kuku. [dari berbagai sumber]