Keracunan Seafood, Lebih Dari Separoh Waktu Cuti, Habis Untuk Opname Di Rumah Sakit
3 min readPONOROGO – “Meskipun besok sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter, tapi kan ya tetap saja saya tidak bisa terbang ke Hong Kong besok. Majikan saya pas lihat poto saya malah nyuruh jangan ke sini dulu kalau belum sembuh” tutur Ratna (32), seorang PMI Hong Kong asal Slahung Ponorogo yang sedang cuti.
Ibu satu anak ini tidak pernah menyangka, jika gara-gara seafood, dua minggu waktu cutinya harus habis separoh untuk terbaring di rumah sakit. Pasalnya, Ratna divonis keracunan hingga mengalami alergi kulit yang bekasnya belum hilang hingga beberapa hari setelahnya.
“Awalnya saya merasa pusing, mual, muntah-muntah, lalu sekujur tubuh rasanya gatel semua. Saya sampai ambruk tidak kuat berdiri” tutur Ratna.
Seminggu yang lalu, Ratna tiba di kampung halamannya Slahung Ponorogo. Dua hari setelahnya, Ratna berburu seafood ke Pacitan sembari mengantar titipan barang milik temannya. Di kawasan pasar pelelangan ikan Pacitan inilah, Ratna membeli Ikan laut, kepiting, udang dan cumi dari seorang pedagang di tempat tersebut. Sore hari sesampainya di rumah, Ratna kemudian beristirahat. Seafood dimasak oleh ibunya. Namun naas, usai makan malam dengan menyantap udang dan kepiting, Ratna tiba-tiba merasa pusing, mual kemudian muntah-muntah.
“Ibu saya sempat mencarikan saya air kelapa, dan saya sempat meminumnya. Tapi kondisinya tidak kunjung membaik, hingga saya harus dirawat di rumah sakit” lanjut Ratna.
Setelah 4 hari di rawat di rumah sakit, kondisi Ratna sudah membaik. Keluhan pusing dan mual sudah hilang. Namun perih yang diakibatkan oleh alergi di kulit sekujur tubuhnya, seppertinya masih memerlukan waktu hingga beberapa waktu kedepan untuk mendapatkan kesembuhan. Terlebih lagi, di beberapa bagian kulitnya mengalami luka.
“Biasanya saya tidak apa-apa makan udang dan kepiting. Kata beberapa orang, bisa jadi kondisi udang atau kepiting yang saya makan tidak steril. Bisa karena bakteri didalamnya. “ tutur Ratna.
“Untungnya majikan mengijinkan untuk mengundur tiket saya. Alhamdulilah, saya ambil hikmah positifnya saja, meskipun saya harus lenbih lama di rumah karena sakit, tapi setidaknya saya bisa lebih lama dekat dengan anak dan ibu saya” pungkas Ratna.
Belajar dari peristiwa yang menimpa Ratna, bagi yang tak memiliki pantangan atau alergi, pasti sebagian orang setuju bahwa seafood adalah makanan yang sangat nikmat. Sayangnya, beberapa jenis seafood, terutama yang berjenis shellfish atau hewan laut yang memiliki tubuh yang lunak dan ditutupi oleh shell bisa menyebabkan kita keracunan.
Pada dasarnya, shellfish tinggi akan bakteri dan racun, terutama disebabkan karena kondisi air dimana dia hidup. Namun, bakteri dan racun tersebut bisa mati asalkan melalui proses masak yang tepat. Jadi, sebelum memakannya, lebih baik kita memahami dulu mengapa 3 jenis makanan laut berikut bisa menyebabkan kita keracunan.
Kepiting
Jenis kepiting tertentu memiliki kandungan asam domoik yang tinggi. Seperti dilansir dari CNN, asam domoik akan memproduksi racun yang tentunya berbahaya bagi tubuh manusia, yang sering disebut dengan domoic acid poisoning (DAP). Keracunan kepiting bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan dan saraf otak.
Kerang
Dipanen dari perairan, ternyata ada jenis kerang-kerang tertentu yang bisa menyebabkan sakit. Dikutip dari livestrong, Centers for Disease Control and Prevention menyebut pada 2011 sebanyak 48 juta penduduk di Amerika mengalami keracunan setelah mengonsumsi oyster atau, yang lebih sering disajikan dalam kondisi mentah. Selain itu, racun pada oyster bisa memperburuk kondisi penderita kanker, HIV, dan gangguan hati.
Udang
Bila tidak memiliki sistem imun yang bagus terutama setelah mengonsumsi udang laut, bisa saja kita mengalami keracunan yang bisa berlangsung hingga 3 hari. Karena kondisi tempat hidupnya yang seringkali berada di perairan yang penuh polutan, udang juga memiliki kandungan racun dan bakteri yang tinggi. Misalnya bakteri V. Cholerae, seperti yang dikuti dari livestrong.
Udang yang sudah terinfeksi dengan bakteri, parasit, racun, atau virus bisa menyebabkan keracunan dan menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan kita. Gejalanya adalah sakit perut, kembung, muntah, diarea, mual, dan demam ringan.
Penjelasan yang ketiga inilah yang oleh Dokter diduga menjadi penyebab Ratna keracunan. Udang yang di konsumsi Ratna kemungkinan besar mengandung bakteri V Cholerae. [Asa]