Saat Perempuan Berjilbab Syar’i Dipandang Miring, Brigjen Krisna Murti : Jangan Label Orang karena Penampilan

JAKARTA — Aksi bom bunuh diri yang terjadi dua hari berturut-turut di Surabaya, Jawa Timur baru-baru ini begitu meresahkan masyarakat, tak hanya di Surabaya tapi di seluruh Indonesia. Para teroris yang mengatasnamakan jihad dengan sadisnya meledakkan bom hingga merenggut korban jiwa yang tak bersalah.

Usai peristiwa ini, terjadi perang di media sosial. Sejumlah masyarakat memojokkan umat Islam dengan atribut-atribut yang melekat, seperti cadar, sorban, berjanggut dan lain sebagainya.

Terkait hal ini, mantan Wakapolda Lampung Krishna Murti berpesan pada masyarakat agar tak mengaitkan penampilan seseorang, khususnya umat Muslim dengan teroris.

Hal itu disampaikannya melalui unggahan di akun Instagramnya @krishnamurti_91. Berikut isi pesannya dikutip rilis.id dari keterangan unggahan foto Instagram Krishna:

“Saya mau kasih tau semua warga masyarakat:

1. Wanita menutup aurat dengan jilbab atau pun bercadar itu adalah pilihan berdasarkan keyakinan masing-masing. Jadi jangan kalian cap mereka dengan label tidak baik. Menutup aurat adalah kewajiban yang diajarkan nabi..
2. Laki-laki yang berjenggot adalah sunah Rasul. Jangan kalian label mereka dengan hal-hal tidak baik. Semua kembali kepada keyakinan masing-masing
3. Laki-laki bercelana di atas mata kaki, bukanlah identik dengan kaum radikal. Dalam Islam kita diajarkan untuk tidak menggunakan celana yang menyapu lantai. Dalam salat kita diajarkan untuk menaikkan celana di atas mata kaki agar diterima salat kita
4. Jangan label orang karena penampilan. Dan jangan juga menyembunyikan kejahatan dengan penampilan.
5. Banyak pelaku kejahatan bersembunyi di balik pakaian bagus, di balik batik, di balik jas, di balik seragam, di balik perilaku manis
6. Kita perang terhadap kejahatan, bukan perang terhadap manusia.”

Sebuah kiriman dibagikan oleh Krishna Murti (@krishnamurti_91) pada 14 Mei 2018 jam 4:18 PDT [Ning]