April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sadis, Bayi Dibuang Sekardus Dengan Anak Kucing

3 min read

Lagi, penemuan bayi dibuang kembali terjadi di Jawa Timur. Dalam wakttu berhimpitan, di hari yang sama, di Tanggulangin Sidoarjo dan di Prambon Nganjuk, ditemukan bayi dala  selisih waktu berdekatan.

Pertama, bayi perempuan ditemukan di sebuah punden di tengah sawah Dusun Pejantran, Desa Wonoplintahan, Kecamatan Prambon, sekitar pukul 06.00. Sedangkan bayi kedua berjenis kelamin laki-laki ditemukan di balai pertemuan petani, Dusun Bale Panjang, Desa Gagangpanjang, Kecamatan Tanggulangin, sekitar pukul 08.00. Bayi ini dua-duanya masih hidup dan kini dalam perawatan di RSUD Sidoarjo.

Penemuan bayi ini menggegerkan warga setempat. Bahkan salah satu bayi yang ditemukan itu yakni di Desa Gagangpanjang, Tanggulangin, sangat mengharukan. Sebab, bayi laki-laki yang diperkirakan berusia tiga hari itu ditemukan di dalam kardus yang di dalamnya juga berisi empat ekor anak kucing. Empat anak kucing itu saling berdempetan mencari kehangatan pada tubuh sang bayi.

Kapolsek Tanggulangin Kompol Sirdi mengatakan bayi ini pertama kali ditemukan oleh Muh Shodikul Amin, 65, warga Desa Kedondong, Tulangan. Ia saat itu mengendarai motor berhenti sejenak karena kebelet pipis. Lalu ia menuju ke rerimbunan tanaman tebu di Desa Gagangpanjang.

Nah, ketika hendak buang air kecil itulah ia melihat kardus yang bergoyang-goyang di balai pertemuan petani itu yang berada di tengah perkebunan tebu. Ia pun penasaran dan mendekat untuk melihat. “Lalu ia melihat ada kain dari kardus itu. Saat dibuka ternyata ada bayi laki-laki yang di dalamnya juga ada empat ekor anak kucing yang saling berdempetan menempel pada bayi,” terangnya.

Dari penyelidikan polisi, bayi dan anak kucing itu dibuang terpisah. Sebab polisi sudah mengetahui siapa yang membuang anak kucing itu. Dia adalah warga sekitar bernama Hadi Karyono, 50 dan membuang anak kucing pada Sabtu (6/1) lalu sekitar pukul 16.00. Anak kucing tersebut ditaruh dalam kardus dan ditinggal di balai pertemuan petani.

“Saksi Hadi mengaku bahwa ia yang membuang anak kucing. Tapi dia tidak membuang bayi. Jadi, kemungkinan setelah anak kucing ditinggal, ada seseorang datang dan menaruh bayinya di dalam kardus yang sama,” tambahnya.

Pihaknya kini masih melakukan penyelidikan siapa pembuang bayi itu. Dari data sementara, bayi tersebut beratnya 4,8 kilogram, dan panjang 11,7 centimeter. Kini bayi ini dalam perawatan di RSUD Sidoarjo.

 

Di Prambon, Bayi Dirubung Semut

Sementara itu di Dusun Pejantran, Desa Wonoplintahan, Prambon, bayi perempuan juga ditemukan di sebuah punden di tengah sawah daerah setempat. Bayi ini sama-sama diperkirakan berusia tiga hari.

Bayi malang ini pertama kali diketahui Sudiyo dan Sugeng warga setempat. Saat jalan-jalan pagi keduanya mendengar suara tangisan bayi dari arah punden. Mereka lantas menuju ke suara tersebut dan menemukan bayi dalam kondisi terbalut kain batik. Bayi menangis diduga karena kedinginan.

“Bayi ini ditemukan dalam keadaan dikerubungi semut dan digigit nyamuk,” papar kata Kanitreskrim Polsek Prambon Ipda Dedy Agus Purwanto.

Berbeda dengan bayi di Tanggulangin, si pembuang bayi ini meninggalkan botol susu, kassa medis, tiga kardus susu bayi, dan obat pelancar air susu ibu (ASI).

Dedy mengatakan, pihaknya masih menyelidiki siapa penelantar bayi ini. Kasus ini kedua kalinya ia tangani, sebelumnya ia berhasil menemukan pembuang bayi dan menjadi satu-satunya kasus pembuangan bayi yang terungkap tahun lalu. Pihaknya mengaku, kali ini ia mendapat bukti dari barang yang ditaruh di samping bayi saat ditemukan. Ia memperkirakan bayi tersebut baru ditaruh saat pertama ditemukan warga.

“Sebab air susu di botol masih hangat,” katanya kemudian.

Ia menjelaskan kemungkinan pelaku pembuangan bayi ini baru saja mendapat perawatan medis. Ini terlihat dari kain kassa dan juga obat pelancar ASI yang biasanya diberikan oleh bidan bagi ibu bayi yang usai melahirkan.

Pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mencari informasi dari rumah sakit maupun klinik atau bidan di Desa Wonoplintahan maupun di desa sekitarnya tentang siapa yang baru saja melahirkan. [Asa/Jawapos]

Advertisement
Advertisement