15 Tahun Facebook Mempertemukan Jutaan Manusia, Apa Yang Telah Kamu Dapatkan ?
ApakabarOnline.com – Lima belas tahun silam, Mark Zuckerberg yang saat itu berstatus mahasiswa tingkat dua di Universitas Harvard, Amerika Serikat, membuat laman bernama Thefacebook bersama Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes.
“Lima belas tahun silam, saya meluncurkan versi awal Facebook dari asrama kampus. Saat itu terlintas di benak saya, mengapa banyak situs web untuk menemukan apapun–buku, musik, berita, informasi, bisnis–kecuali untuk menemukan orang,” kenang CEO Facebook itu dalam kirimannya, Selasa (05/02/2019).
Dalam hitungan pekan sejak dirilis pada 4 Februari 2004, jejaring sosial yang awalnya hanya untuk kalangan kampus, menyebar secepat kilat. Pada September 2006, bukan hanya alumni atau yang punya kaitan dengan Harvard yang tertarik bergabung, tapi semua orang yang mengenalnya lewat internet.
Empat tahun kemudian, setelah bernama Facebook, penggunanya sudah mencapai 100 juta. Empat tahun berikutnya, menjadi satu miliar pengguna. Kini sekitar dua miliar pengguna aktif di jejaring Facebook setiap bulannya.
Angka itu melebihi sepertiga jumlah penduduk dunia. Di Indonesia saja, setidaknya 130 juta pengguna bisa dijangkau lewat Facebook–kurang lebih setengah dari total penduduk di Sabang sampai Merauke.
Kini, Facebook tak sekadar menjadi panggung untuk menghubungkan orang-orang. Pengguna bisa mempromosikan dagangannya, ada yang bisa memasang iklan, atau menyebarkan informasi.
Jejaring sosial yang mampu “merekam kehidupan penggunanya” tersebut, menjadi target isu penyalahgunaan data privasi di internet. Buntut skandal penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica (CA), Facebook pun diganjar denda maksimal oleh pengawas perlindungan data asal Inggris.
Mark mengakui, tak mungkin menghindar dari kesalahan dalam mengelola jejaring berpenghuni miliaran pengguna. Mereka pun mengklaim sudah melakukan banyak hal untuk menghindari dan mengatasinya.
“Kami telah berbuat banyak kesalahan dalam menjalankan perusahaan. Saya rasa sangat tidak mungkin, membuat perusahaan di asrama kemudian tumbuh hingga skala seperti sekarang tanpa adanya kesalahan sedikitpun,” tutur Mark saat dimintai keterangan oleh Kongres AS, April 2018.
Di balik pelbagai kasus yang menimpa Facebook belakangan ini, mereka tetap mampu mencatatkan peningkatan pendapatan bersih hingga 40 persen pada 2018 dibanding tahun sebelumnya.
“Komunitas dan bisnis kami berkembang terus,” ujar Zuckerberg. “Kami telah melakukan perubahan mendasar pada cara mengelola perusahaan, berfokus pada isu sosial paling penting, dan terus berinvestasi demi membangun cara baru serta inspiratif untuk menghubungkan orang-orang,” lanjutnya dalam pengantar laporan tahunan Facebook.[]