2023, BP2MI Usung Resolusi Sikat Mafia
JAKARTA – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menegaskan salah satu resolusi lembaganya 2023 yakni sikat sindikat mafia Pekerja Migran Indonesia (PMI). Komitmen tersebut menurut dia merupakan langkah untuk melindungi dan memuliakan para PMI yang notabene merupakan penyumbang bagi devisa negara.
Sikap tegas tanpa kompromi kepada para mafia penempatan ilegal PMI adalah harga mati. Ini pesan kami, tidak ada kata kompromi dalam penempatan ilegal PMI. Perlindungan PMI adalah harga mati,” kata Benny kepada wartawan, Selasa (01/02/2023).
Benny menyebut negara tidak boleh kalah. Negara harus hafir dan hukum harus bekerja.
“Kita tidak mengenal kata lelah untuk melindungi PMI. Kata lelah mendekatkan diri kita pada sikap menyerah. Dan jika sekali saja kita menyerah, maka selamanya kita kalah,” ucapnya.
Menurut dia, praktek perdagangan orang merupakan kejahatan kemanusiaan. Bisnis kotor para sindikat dan mafia ini harus dihentikan dan para pelakunya hatus dipenjarakan bahkan dimiskinkan dari kekayaan yang diperoleh dari seluruh kejahatannya yang disusun, dipresentasikan sebagai sesuatu hal yang tidak mungkin terwujud. Atau juga dianggap sebagai semacam lelucon.
“Saya serius, bahwa kita akan melaksanakan ini semua. Terdapat perubahan lainnya telah sukses dan secara gembira, tanpa paksanaan kita lakukan itu demi PMI,” katanya.
Hal itu menurut dia termasuk fasilitas VVIP, Program KUR, KTA, menggratiskan preliminary yang dilaksanakan 5 hari 5 malam. Karantina sebelum berangkatnya PMI dilakukan secara gratis, acara pelepasan PMI di hotel mewah tidak dibebankan anggarannya ke PMI.
Benny menjelaskan target pelindungan PMI diimplementasikan dalam langkah yaitu penanganan pemulangan, legislasi regulasi BP2MI, pemberdayaan PMI, inovasi layanan BP2MI.
Selanjutnya juga berkaitan dengan perjuangan BP2MI mewujudkan kesejahteraan bagi PMI dan keluarganya.
“Tugas mulia kita mengangkat derajat PMI, berlahan telah terlaksana,” katanya. []