April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

264 dari 1,5 Juta Pemudik Positif Corona

2 min read

JAKARTA – Presiden Joko Widodo memperoleh data bahwa terdapat sebanyak 1,5 juta warga yang berhasil lolos melakukan mudik ke kampung halaman selama masa larangan pada 6 hingga 17 Mei 2021.

Berkaca dari pengalaman sebelum-sebelumnya, Jokowi mengingatkan adanya potensi penularan virus Corona atau Covid-19 pasca libur panjang. Hal itu diungkapkan pada unggahan akun Instagramnya.

“Dan dari pengalaman selama ini, kasus penularan Covid-19 selalu meningkat selepas masa libur panjang,” tulis Jokowi, Selasa (18/05/2021).

Sementara itu, Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, sebanyak 264 orang terinfeksi Covid-19 setelah dilakukan 77.068 tes kepada pemudik selama libur lebaran Idul Fitri 1442 H.

“Untuk testing sudah dilaksanakan sebanyak 77.068 kali dimana ditemukan 264 di antaranya positif atau hanya 0,34% dari pelaku perjalanan,” kata Wiku dalam konferensi pers daring di akun Youtube BNPB, Selasa (18/05/2021).

Tak cuma itu, selama libur lebaran Idul Fitri, sebanyak 122.899 ditegur akibat tak disiplin protokol kesehatan di tempat wisata. Angka tersebut meningkat sebesar 90% dari minggu sebelumnya.

“Pada periode libur Idul Fitri tanggal 12-15 Mei, terdapat total sejumlah 122.899 orang ditegur di tempat wisata secara nasional. Angka ini meningkat hingga 90% dari jumlah orang yang ditegur pada minggu sebelumnya,” lanjut Wiku.

Ia menambahkan, DKI Jakarta merupakan daerah paling rendah dalam kepatuhan prokes di tempat wisata dari 24 provinsi.

“DKI Jakarta menjadi Provinsi dengan kepatuhan protokol kesehatan di tempat wisata yang paling rendah. Yaitu hanya sebesar 27% orang yang patuh untuk menjaga jarak di tempat wisata,” ungkapnya.

Dia juga mengungkap data kepatuhan memakai masker di tempat wisata. Bangka Belitung menjadi provinsi yang kepatuhan memakai maskernya paling rendah.

“Selanjutnya, jika dilihat dari data kepatuhan memakai masker di tempat wisata, Bangka Belitung menjadi provinsi yang kepatuhan yang memakai maskernya terendah, yaitu hanya 33%. Disusul oleh Sumsel 58% dan DKI Jakarta yang kepatuhannya hanya mencapai 60%,” tuturnya.

Maka dari itu, Jokowi mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk waspada dan menangani apabila terjadinya kelonjakan kasus Covid-19 setelah jutaan warga berhasil lolos mudik.

Lebih lanjut, Kepala Negara tersebut pun berharap dengan penanganan yang tepat dan taktis itu dapat menekan lajunya penambahan kasus Covid-19 agar tidak terjadi seperti tahun sebelumnya. []

Advertisement
Advertisement