30 Nyawa Melayang Akibat Hempasan Topan Lekima di China
BEIJING – Korban tewas akibat Topan Lekima yang menghantam wilayah timur China mencapai total 30 orang. Sementara 20 orang lainnya masih dinyatakan hilang, Minggu (11/8).
Topan dengan kecepatan angin mencapai 187 kilometer per jam itu mulai menerjang daratan China pada Sabtu pagi di Provinsi Zhejiang.
Ribuan penerbangan dan layanan kereta api di wilayah itu juga terpaksa dihentikan akibat topan tersebut.
Topan Lekima merusak lebih dari 173 ribu hektare tanaman dan 33 ribu rumah di Zhejiang. Dilansir kantor berita Xinhua, otoritas berwenang memaparkan kerugian ekonomi akibat topan itu mencapai 14,57 miliar atau Rp29,2 triliun.
Topan Lekima juga mengakibatkan longsor yang terjadi sekitar 130 kilometer sebelah utara kota pesisir Wenzhou.
Dikutip Reuters, sebuah bendungan juga runtuh di daerah itu akibat hujan lebat yang mengguyur selama tiga jam berturut-turut.
Stasiun televisi CCTV melaporkan para petugas penyelamat berjibaku mengarungi banjir setinggi pinggang untuk mengevakuasi orang-orang dari rumah mereka.
Selain Provinsi Zhejiang, Kementerian Manajemen Bencana Darurat mengatakan lebih dari satu juta orang di Shanghai dan provinsi Jiangsu juga telah dievakuasi akibat Topan Lekima.
Topan kesembilan yang terjadi di China selama 2019 ini dikabarkan masih bergerak ke utara dan diperkirakan akan menerjang wilayah di sepanjang garis pantai di Shandong.
Otoritas memperingatkan ganguan perjalanan dan penerbangan diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Sejumlah jalan tol antara Shanghai dan Shandong juga telah ditutup akibat topan.[RDS]